Selasa, 28 November 2017

Garut, Riwatmu Kini.


Saking gak kuat buat cepet pulang, sampe nulis hal ini. Ya pasca isu, berita, bencana yang nongol di tipi-tipi. Sedikit bercerita untuk informasi kalian semua ya.

Sejarah Garut tak bisa dilepaskan dari Kabupaten Limbangan. Kabupaten Limbangan adalah Kabupaten lama yang ibukotanya dipindahkan ke Garut kini karena seringkali terjadi bencana alam berupa banjir yang melanda daerah ibukota. Selain itu, kurang berkembangnya pusat pemerintahan karena jauh dari sungai yang menjadi sarana transportasi dan irigasi areal pesawahan dan perkebunan. Bupati Adiwijaya (1813–1831) membentuk panitia survei lokasi untuk ibukota kabupaten yang baru. Pilihan akhirnya jatuh di tempat yang dikelilingi gunung dan memiliki mata air yang mengalir ke Ci Manuk. Tempat tersebut berjarak ± 17 km dari pusat kota lama. Saat menemukan mata air, seorang panitia kakarut (bahasa sunda: tergores) belukar. Orang Belanda yang ikut survei tak dapat menirukan kata tadi, dan menyebutnya gagarut. Pada awalnya, nama kabupaten yang ibukotanya telah dipindahkan tidak akan diubah, masih Kabupaten Limbangan. Namun, atas saran sesepuh hendaknya nama kabupaten diganti dengan nama baru sehingga tidak menimbulkan bencana dan malapetaka dikemudian hari seperti yang sering menimpa kabupaten Limbangan. Dari kejadian kakarut tersebut, yang dilafalkan oleh orang Belanda dengan gagarut, muncullah nama kebupaten baru, Garut. Hari jadi Garut diperingati setiap tanggal 16 Februari.
Sebagian besar wilayah kabupaten ini adalah pegunungan, kecuali di sebagian pantai selatan berupa dataran rendah yang sempit. Di antara gunung-gunung di Garut adalah: Gunung Papandayan (2.262 m) dan Gunung Guntur (2.249 m), keduanya terletak di perbatasan dengan Kabupaten Bandung, serta Gunung Cikuray (2.821 m) di selatan kota Garut.
Pada saat Ibukota Kabupaten Bl. Limbangan berpindah ke Garut pada tahun 1812 dimana kemudian Leles menjadi Ibukota Kewedanaan yang membawahi Kecamatan Leles, Kadungora, Banyuresmi dan Bl. Limbangan. Leles merupakan penyangga Ibukota Kabupaten dimana tamu-tamu penting pada saat itu masuk melalui jalan raya maupun kereta api  ( dapat dilihat stasiun kereta api yang ada di Kadungora sampai saat ini namanya stasiun Leles ).Sehingga Bupati Garut pada saat itu dan DN Rafles menganggap bahwa infrastruktur Leles harus diperbaiki dan dibenahi maka terlontarlah kata-kata dengan menggunakan bahasa Sunda yang tidak pasih berulang-ulang mengatakan LES dengan maksud dipoles, maka sejak itulah Leles ( pada saat Kewedanaan ) kini menjadi Kecamatan Leles.
Sekitar tahun 1900, oleh pemerintahan Belanda, wilayah Leles ditentukan mempunyai 9 Desa, yaitu Desa Leles, Desa Lekor, Desa Jangkurang, Desa Cangkuang, Desa Margaluyu, Desa Margacinta, Desa Karang Sari, Desa Dungusiku, dan Desa Leuwigoong, hal ini berlanjut sampai tahun 1979. Namun pada tahun 1979, Kecamatan Leles terjadi pemekaran Desa dari 9 menjadi 16 Desa yaitu : Desa Leles Wetan, Leles Kulon, Lembang, Cipancar, Jangkurang, Dano, Cangkuang, Margaluyu, Sukarame, dan Margacinta, Margahayu, Dungusiku, Karang Anyar, Karang  Sari, Leuwigoong dan Sindangsari. Pada tahun 1981, dibentuklah perwakilan Kecamatan Leles (Kapermat atau Kemanten) yaitu Kemantren Leuwigoong. Pada tahun 1986, Kecamatan Leles dengan Kemantren Leuwigoong resmi terpisah dimana Leuwigoong diresmikan menjadi Kecamatan dengan membawahi 7 Desa yaitu, Desa Leuwigoong, Sindangsari, Dungusiku, Margacinta, Margahayu, Karang Anyar dan Karangsari dan sejalan dengan hal tersebut pada Kecamatan Leles terjadi pemekaran jumlah desa dari 9 menjadi 12 desa yaitu Desa Leles dan Haruman (asal Desa Leles Wetan), Desa Ciburial dan Salamnunggal (asal Desa Leles Kulon), Desa Cipancar dan Kandang Mukti (asal Desa Cipancar), Lembang, Jangkurang, Dano, Cangkuang, Margaluyu dan Sukarame. Ketika kewedaan Leles berubah menjadi Pembantu Bupati Wilayah III Leles, Kecamatan Leles tidak berubah statusnya sebagai Ibukota atau pusat pengendalian wilayah bahkan hingga berubah dari Pembantu Bupati menjadi Koordinator Wilayah III pun Kecamatan Leles tetap menjadi Pusat Kegiatan wilayah. 
Kecamatan Leles  adalah satu dari 42 Kecamatan yang merupakan tipe pola A di Kabupaten Garut dan berjarak +14 KM dari Ibukota Kabupaten,secara admnistrasi Kecamatan Leles membawahi 12 Desa. Kecamatan merupakan perangkat daerah Kabupaten yang mempunyai wilayah kerja tertentu, dipimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kecamatan Leles Kabupaten Garut yang berlokasi di Jl. Raya Leles No.27 yang di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 27 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 42) dalam mendukung Visi Kabupaten Garut yaitu “Pengaruh keutamaan Pembangunan Kesejateraan Masyarakat Secara Berkelanjutan Guna Mempercepat Pencapaian Visi Garut Tahun 2009’’, dan Visi Pemerintah Kabupaten Garut “Terwujudnya Garut yang Mandiri dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik menuju Ridho Allah SWT”, maka Kecamatan Leles Menetapkan Visi “Terwujudnya masyarakat yang agamis sejahtera bersatu menuju Leles maju”
Kabupaten Garut memiliki makanan, minuman, dan buah-buahan Khas. Berikut daftar makanan, minuman, dan buah-buahan khas Garut:
  • Dodol Garut
  • Ladu Malangbong
  • Kerupuk Kulit (Dorokdok Garut)
  • Pindang Ikan
  • Sambal Cibiuk
  • Es Goyobod
  • Jeruk Garut
  • Wajit
  • Burayot
  • Getrek
  • Emplod
  • Chocodot
  • Burayot
  • Kerupuk RO
  • Rangginang
  • Bugis
  • Lagenar
  • Kicimpring
  • Opak
  • Angleng
  • Kolontong
  • Dapros
  • Gogodoh
  • Cuhcur
  • Peuyeum Ketan
  • Peuyeum Sampeu
Kabupaten Garut menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan di Jawa Barat. Terbentangnya Kabupaten Garut dari Garut Utara sampai dengan Garut Selatan juga memiliki berbagai objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Kondisi topografi yang berada di ketinggian terendah 0 mdpl di sepanjang pesisir pantai Garut Selatan sampai dengan ketinggian 2821 mdpl di puncak gunung Cikuray, menawarkan berbagai jenis wisata terbaik di Garut seperti:
Jenis-jenis wisata yang ada di Kabupaten Garut tersebut tersebar di beberapa objek wisata. Adapun objek wisata di Garut yang bisa Anda jelajahi adalah antara lain:

Bangga dong jadi orang Garut, Masih mau jalan ke luar negeri pas Garut belum dijelajahi? Yuk ah Ka Garut, Swiss van java nya Indonesia ;)

sumber :
http://www.tribunnews.com/news
Wikipedia.com
http://www.garutkab.go.id/

Minggu, 26 November 2017

Review Angan Senja Dan Senyum Pagi oleh Fahd Pahdepie






























































Hujan malam itu lambat dan panjang. Angan dan Pagi saling mematung, terpisah jarak dari kisah mereka yang beku di ujung waktu. Lanskap taman seolah tak ingin menunjukkan diri, lampu merkuri temaram di antara mereka berdua, dikaburkan rintik hujan.

Angan memerhatikan wajah Pagi. Wajah itu, wajah yang pertama kali ia lihat belasan tahun lalu dan membuat matanya nyalang semalaman, wajah yang entah bagaimana diciptakan Tuhan dengan alis yang sempurna, hidung yang sempurna, bibir yang sempurna… Tak pernah bisa pergi dari inti memorinya selama ini.

Angan melangkah mendekat ketika payung miliknya lepas dari genggaman. Kemudian ia menarik ujung payung bening milik Pagi. Angan masih bisa melihat wajah Pagi dari balik payung bening itu, meski titik-titik hujan masa lalu sedikit mengaburkannya. Namun, itu cukup buat Angan… Itu cukup. Sebab ketika ia mengecup payung itu, seolah di kening Pagi, ia tak perlu menjelaskan apa-apa lagi…
Tentang Angan Senja yang tak pernah berhenti menanti Senyum Pagi.

Buku ini hadir di bulan Maret 2017, aku mendapatkannya dari seorang teman di Cilegon, entah maksudnya apa, berupa perpisahan atau kisahnya ingin menjadi seperti dalam novel itu atau hanya untuk kenang-kenangan?. Belum tahu tapi trims banyak ya ...

Terlepas dari hal itu, bukunya lumayan cukup tebal sekitar 200-an, tapi plot yang disuguhkan maju mundur dengan dua tokoh utama. Sama kaya baca buku Fahd sebelumnya ada unsur NGEH gitu.

REVIEW SOPHISMATA

 Sophismata

Postingan terakhir tentang buku ini. 
Apik, Gila, Outofthebox. Keren. Wajib Baca.

Format:Soft Cover
ISBN:6020356744
ISBN13:9786020356747
Tanggal Terbit: 11 Juni 2017
Bahasa:Indonesia
Penerbit:Gramedia Pustaka Utama

Bahkan setelah tiga tahun bekerja sebagai staf seorang Anggota DPR, Sigi tidak juga bisa menyukai politik. Ia hanya ingin belajar dari atasannya itu, sang mantan aktivis 1998 yang sejak lama ia idolakan, dan berharap bisa dipromosikan menjadi tenaga ahli. Tetapi, semakin hari ia justru dipaksa menghadapi berbagai intrik yang terlihat menggelikan di matanya. Hingga ia bertemu lagi dengan Timur, seniornya di SMA yang begitu bersemangat mendirikan sebuah partai politik. Cara pria itu membicarakan ambisinya menarik perhatian Sigi. Perlahan Sigi menyadari bahwa politik bisa jadi tidak seburuk yang selama ini ia pikir.

Awalnya buku ini jadi list PR yang harus dihabiskan dan dilahap dalam taun ini, ketika buku ini diluncurkan, tapi apa daya baru bisa kebeli kemaren, dan ... keren banget isinya. :D (Gue bangeet)
dan kata pertama yang ada di cover
What happens when you dislike politicians so much, yet you fall in love with one? 

Pas baca isinya gereget. Aku suka bukunya karena ada ilmu-ilmu baru yang harus kita cari di Google atau KBBI dalam istilah dan bahasa yang asing kita temui. Jadi bisa belajar politik again ya Guys. Jadi buat apa gak baca? kudu wajib dibaca ya? :P Masuknya ke buku fiksi romantis tapi bukan romantisme picisan. Nambah ngefans aja sama alanda kariza semoga bisa difilmkan ya ;)

Ini biografi penulisnya Alanda Kariza lahir dan besar di Jakarta. Sejak tahun 2004, Alanda telah menerbitkan sejumlah buku, di antaranya DreamCatcher (2012), Beats Apart (2015), dan yang terbaru, Sophismata (2017). Alanda juga terlibat di penulisan beberapa antologi dan aktif menulis sebagai kontributor di The Jakarta Post. Alanda berada di jajaran dewan penasihat organisasi sosial Sinergi Muda, yang dikenal dengan inisiatif IndonesianYouth, dan menjalankan bisnis kuliner Amame Ice Cream Therapy. Saat Sophismata diterbitkan, Alanda sedang berdomisili di London, Inggris Raya, untuk menyelesaikan studi magisternya.



















IKHLAS

Ayat Al Qur’an surat Al Ikhlash
Dua Syarat Amal
Amal yang kita lakukan akan diterima Allah jika memenuhi dua rukun. Pertama, amal itu harus didasari oleh keikhlasan dan niat yang murni: hanya mengharap keridhaan Allah swt. Kedua, amal perbuatan yang kita lakukan itu harus sesuai dengan sunnah Nabi saw.
Syarat pertama menyangkut masalah batin. Niat ikhlas artinya saat melakukan amal perbuatan, batin kita harus benar-benar bersih. Rasulullah saw. bersabda, “Innamal a’maalu bin-niyyaat, sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya.” (Bukhari dan Muslim). Berdasarkan hadits itu, maka diterima atau tidaknya suatu amal perbuatan yang kita lakukan oleh Allah swt. sangat bergantung pada niat kita.
Sedangkan syarat yang kedua, harus sesuai dengan syariat Islam. Syarat ini menyangkut segi lahiriah. Nabi saw. berkata, “Man ‘amala ‘amalan laisa ‘alaihi amrunaa fahuwa raddun, barangsiapa yang mengerjakan suatu perbuatan yang tidak pernah kami diperintahkan, maka perbuatan itu ditolak.” (Muslim).
Tentang dua syarat tersebut, Allah swt. menerangkannya di sejumlah ayat dalam Alquran. Di antaranya dua ayat ini. “Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh….” (Luqman: 22). “Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan….” (An-Nisa: 125)
Yang dimaksud dengan “menyerahkan diri kepada Allah” di dua ayat di atas adalah mengikhlaskan niat dan amal perbuatan hanya karena Allah semata. Sedangkan yang yang dimaksud dengan “mengerjakan kebaikan” di dalam ayat itu ialah mengerjakan kebaikan dengan serius dan sesuai dengan sunnah Rasulullah saw.
Fudhail bin Iyadh pernah memberi komentar tentang ayat 2 surat Al-Mulk, “Liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala, supaya Allah menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” Menurutnya, maksud “yang lebih baik amalnya” adalah amal yang didasari keikhlasan dan sesuai dengan sunnah Nabi saw.
Seseorang bertanya kepadanya, “Apa yang dimaksud dengan amal yang ikhlas dan benar itu?” Fudhail menjawab, “Sesungguhnya amal yang dilandasi keikhlasan tetapi tidak benar, tidak diterima oleh Allah swt. Sebaliknya, amal yang benar tetapi tidak dilandasi keikhlasan juga tidak diterima oleh Allah swt. Amal perbuatan itu baru bisa diterima Allah jika didasari keikhlasan dan dilaksanakan dengan benar. Yang dimaksud ‘ikhlas’ adalah amal perbuatan yang dikerjakan semata-mata karena Allah, dan yang dimaksud ‘benar’ adalah amal perbuatan itu sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.” Setelah itu Fudhail bin Iyad membacakan surat Al-Kahfi ayat 110, “Barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaknya ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” Jadi, niat yang ikhlas saja belum menjamin amal kita diterima oleh Allah swt., jika dilakukan tidak sesuai dengan apa yang digariskan syariat. Begitu juga dengan perbuatan mulia, tidak diterima jika dilakukan dengan tujuan tidak mencari keridhaan Allah swt.
Delapan Tanda Keikhlasan
Ada delapan tanda-tanda keikhlasan yang bisa kita gunakan untuk mengecek apakah rasa ikhlas telah mengisi relung-relung hati kita. Kedelapan tanda itu adalah:
1. Keikhlasan hadir bila Anda takut akan popularitas
Imam Ibnu Syihab Az-Zuhri berkata, “Sedikit sekali kita melihat orang yang tidak menyukai kedudukan dan jabatan. Seseorang bisa menahan diri dari makanan, minuman, dan harta, namun ia tidak sanggup menahan diri dari iming-iming kedudukan. Bahkan, ia tidak segan-segan merebutnya meskipun harus menjegal kawan atau lawan.” Karena itu tak heran jika para ulama salaf banyak menulis buku tentang larangan mencintai popularitas, jabatan, dan riya.
Fudhail bin Iyadh berkata, “Jika Anda mampu untuk tidak dikenal oleh orang lain, maka laksanakanlah. Anda tidak merugi sekiranya Anda tidak terkenal. Anda juga tidak merugi sekiranya Anda tidak disanjung ornag lain. Demikian pula, janganlah gusar jika Anda menjadi orang yang tercela di mata manusia, tetapi menjadi manusia terpuji dan terhormat di sisi Allah.”
Meski demikian, ucapan para ulama tersebut bukan menyeru agar kita mengasingkan diri dari khalayak ramai (uzlah). Ucapan itu adalah peringatan agar dalam mengarungi kehidupan kita tidak terjebak pada jerat hawa nafsu ingin mendapat pujian manusia. Apalagi, para nabi dan orang-orang saleh adalah orang-orang yang popular. Yang dilarang adalah meminta nama kita dipopulerkan, meminta jabatan, dan sikap rakus pada kedudukan. Jika tanpa ambisi dan tanpa meminta kita menjadi dikenal orang, itu tidak mengapa. Meskipun itu bisa menjadi malapetaka bagi orang yang lemah dan tidak siap menghadapinya.
2. Ikhlah ada saat Anda mengakui bahwa diri Anda punya banyak kekurangan
Orang yang ikhlas selalu merasa dirinya memiliki banyak kekurangan. Ia  merasa belum maksimal dalam menjalankan segala kewajiban yang dibebankan Allah swt. Karena itu ia tidak pernah merasa ujub dengan setiap kebaikan yang dikerjakannya. Sebaliknya, ia cemasi apa-apa yang dilakukannya tidak diterima Allah swt. karena itu ia kerap menangis.
Aisyah r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang maksud firman Allah: “Dan orang-ornag yang mengeluarkan rezeki yang dikaruniai kepada mereka, sedang hati mereka takut bahwa mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.” Apakah mereka itu orang-orang yang mencuri, orang-orang yang berzina, dan para peminum minuman keras, sedang mereka takut akan siksa dan murka Allah ‘Azza wa jalla? Rasulullah saw. menjawab, “Bukan, wahai Putri Abu Bakar. Mereka itu adalah orang-orang yang rajin shalat, berpuasa, dan sering bersedekah, sementera mereka khawatir amal mereka tidak diterima. Mereka bergegas dalam menjalankan kebaikan dan mereka orang-orang yang berlomba.” (Ahmad).
3. Keikhlasan hadir ketika Anda lebih cenderung untuk menyembunyikan amal kebajikan
Orang yang tulus adalah orang yang tidak ingin amal perbuatannya diketahui orang lain. Ibarat pohon, mereka lebih senang menjadi akar yang tertutup tanah tapi menghidupi keseluruhan pohon. Ibarat rumah, mereka pondasi yang berkalang tanah namun menopang keseluruhan bangunan.
Suatu hari Umar bin Khaththab pergi ke Masjid Nabawi. Ia mendapati Mu’adz sedang menangis di dekat makam Rasulullah saw. Umar menegurnya, “Mengapa kau menangis?” Mu’adz menjawab, “Aku telah mendengar hadits dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda, ‘Riya sekalipun hanya sedikit, ia termasuk syirik. Dan barang siapa memusuhi kekasih-kekasih Allah maka ia telah menyatakan perang terhadap Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang baik, takwa, serta tidak dikenal. Sekalipun mereka tidak ada, mereka tidak hilang dan sekalipun mereka ada, mereka tidak dikenal. Hati mereka bagaikan pelita yang menerangi petunjuk. Mereka keluar dari segala tempat yang gelap gulita.” (Ibnu Majah dan Baihaqi)
4. Ikhlas ada saat Anda tak masalah ditempatkan sebagai pemimpin atau prajurit
Rasulullah saw. melukiskan tipe orang seperti ini dengan berkataan, “Beruntunglah seorang hamba yang memegang tali kendali kudanya di jalan Allah sementara kepala dan tumitnya berdebu. Apabila ia bertugas menjaga benteng pertahanan, ia benar-benar menjaganya. Dan jika ia bertugas sebagai pemberi minuman, ia benar-benar melaksanakannya.”
Itulah yang terjadi pada diri Khalid bin Walid saat Khalifah Umar bin Khaththab memberhentikannya dari jabatan panglima perang. Khalid tidak kecewa apalagi sakit hati. Sebab, ia berjuang bukan untuk Umar, bukan pula untuk komandan barunya Abu Ubaidah. Khalid berjuang untuk mendapat ridha Allah swt.
5. Keikhalasan ada ketika Anda mengutamakan keridhaan Allah daripada keridhaan manusia
Tidak sedikit manusia hidup di bawah bayang-bayang orang lain. Bila orang itu menuntun pada keridhaan Allah, sungguh kita sangat beruntung. Tapi tak jarang orang itu memakai kekuasaannya untuk memaksa kita bermaksiat kepada Allah swt. Di sinilah keikhlasan kita diuji. Memilih keridhaan Allah swt. atau keridhaan manusia yang mendominasi diri kita? Pilihan kita seharusnya seperti pilihan Masyithoh si tukang sisir anak Fir’aun. Ia lebih memilih keridhaan Allah daripada harus menyembah Fir’aun.
6. Ikhlas ada saat Anda cinta dan marah karena Allah
Adalah ikhlas saat Anda menyatakan cinta dan benci, memberi atau menolak, ridha dan marah kepada seseorang atau sesuatu karena kecintaan Anda kepada Allah dan keinginan membela agamaNya, bukan untuk kepentingan pribadi Anda. Sebaliknya, Allah swt. mencela orang yang berbuat kebalikan dari itu. “Dan di antara mereka ada orang yang mencela tentang (pembagian) zakat. Jika mereka diberi sebagian daripadanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebagian daripadanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.” (At-Taubah: 58)
7. Keikhalasan hadir saat Anda sabar terhadap panjangnya jalan
Keikhlasan Anda akan diuji oleh waktu. Sepanjang hidup Anda adalah ujian. Ketegaran Anda untuk menegakkan kalimatNya di muka bumi meski tahu jalannya sangat jauh, sementara hasilnya belum pasti dan kesulitan sudah di depan mata, amat sangat diuji. Hanya orang-orang yang mengharap keridhaan Allah yang bisa tegar menempuh jalan panjang itu. Seperti Nabi Nuh a.s. yang giat tanpa lelah selama 950 tahun berdakwah. Seperti Umar bin Khaththab yang berkata, “Jika ada seribu mujahid berjuang di medan juang, aku satu di antaranya. Jika ada seratus mujahid berjuang di medan juang, aku satu di antaranya. Jika ada sepuluh mujahid berjuang di medan juang, aku satu di antaranya. Jika ada satu mujahid berjuang di medan juang, itulah aku!”
8. Ikhlas ada saat Anda merasa gembira jika kawan Anda memiliki kelebihan
Yang paling sulit adalah menerima orang lain memiliki kelebihan yang tidak kita miliki. Apalagi orang itu junior kita. Hasad. Itulah sifat yang menutup keikhlasan hadir di relung hati kita. Hanya orang yang ada sifat ikhlas dalam dirinya yang mau memberi kesempatan kepada orang yang mempunyai kemampuan yang memadai untuk mengambil bagian dari tanggung jawab yang dipikulnya. Tanpa beban ia mempersilakan orang yang lebih baik dari dirinya untuk tampil menggantikan dirinya. Tak ada rasa iri. Tak ada rasa dendam. Jika seorang leader, orang seperti ini tidak segan-segan membagi tugas kepada siapapun yang dianggap punya kemampuan.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2009/08/3616/delapan-tanda-orang-ikhlas/#ixzz255ySqaHv

Menguak Rahasia Di Balik Wudhu

ernahkah kita memikirkan mengapa Allah memerintahkan umat Islam untuk berwudhu sebelum mendirikan sholat lima waktu? Mengapa Rasul dan sahabatnya selalu berusaha untuk menjaga wudhunya? Di dalam ajaran Islam sebenarnya banyak hal ibadah yang terlihat sederhana dan mudah dilakukan ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan jasmani dan rohani, contohnya adalah wudhu.
Wudhu dan Kesehatan Jasmani
Wudhu ternyata memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan. Hal inilah yang dibuktikan oleh Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan neurolog asal Austria yang menyatakan bahwa wudhu mampu merangsang pusat saraf dalam tubuh manusia. Hal ini disebabkan karena  keselarasan air wudhu dan titik-titik saraf sehingga kondisi tubuh akan senantiasa sehat.
Ulama fiqih juga menjelaskan bahwa wudhu juga merupakan upaya untuk memelihara kebersihan. Daerah yang dibasuh dengan air wudhu seperti tangan, daerah muka, dan kaki merupakan bagian yang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Oleh karena itu, daerah tersebut harus dibasuh untuk menghindari penyakit kulit yang umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan seperti sela-sela jari tangan, kaki, dan belakang telinga.
Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa munculnya penyakit kulit disebabkan oleh rendahnya kebersihan kulit. Untuk itulah orang yang memiliki aktivitas padat terutama di luar ruangan disarankan untuk selalu membasuh dan mencuci anggota badannya yang terbuka seperti kepala, muka, telinga, tangan dan kaki.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Salim terungkap bahwa wudhu dengan cara yang baik dan benar akan mencegah seseorang dari berbagai penyakit. Muhammad Salim juga menganalisis masalah kesehatan hidung dari orang-orang yang tidak berwudhu dengan orang yang berwudhu secara teratur selama lima kali dalam sehari untuk mendirikan shalat. Salim mengambil zat dalam hidung pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya. Berdasarkan analisisnya, lubang hidung orang-orang yang tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan debu pada bagian dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap. Sedangkan orang-orang yang teratur dalam berwudhu, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu.
Mokhtar Salem dalam bukunya “Prayers a Sport for the Body and Soul” menjelaskan bahwa wudhu dapat mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Apabila dibersihkan dengan air (terutama saat berwudhu), maka bahan kimi tersebut akan larut bersama air. Selain itu, wudhu juga dapat membuat seseorang menjadi tampak lebih muda.
Sejarah hidup Rasulullah seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Husein Haykal dalam bukunya “Hayatu Muhammad”, Rasullah sepanjang hidupnya tidak pernah menderita sakit kecuali saat sakaratul maut hingga wafatnya. Wudhu dengan cara yang benar dapat mencegah berbagai penyakit dan inilah salah satu alasan mengapa Rasulullah senantiasa menyarankan para keluarga dan sahabatnya untuk menjaga wudhu.
Wudhu dan Kesehatan Rohani
Rasulullah bersabda: “Mereka (umatku) nanti akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi dan kedua tangan dan kaki, karena bekas wudhu mereka.” (HR. Muslim no. 249).
Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila seorang muslim atau mukmin berwudhu kemudian mencuci wajahnya, maka akan keluar dari wajahnya tersebut setiap dosa pandangan yang dilakukan kedua matanya bersama air wudhu’ atau bersama akhir tetesan air wudhu’. Apabila ia mencuci kedua tangannya, maka akan keluar setiap dosa yang dilakukan kedua tangannya tersebut bersama air wudhu atau bersama akhir tetesan air wudhu. Apabila ia mencuci kedua kaki, maka akan keluar setiap dosa yang disebabkan langkah kedua kakinya bersama air wudhu atau bersama tetesan akhir air wudhu, hingga ia selesai dari wudhunya dalam keadaan suci dan bersih dari dosa-dosa.” (HR Muslim no. 244).
Wudhu mencapai aspek kejiwaan dan hikmah yang tertinggi dari aktivitas membasuh sejumlah anggota wudhu. Dengan membasuh muka, berharap wajah terlindungi dari dosa yang dilakukan mata. Ketika membasuh tangan, berharap tangan terjaga dari dosa yang belum dilakukan dan dibersihkan dari kekhilafan yang dilakukan di masa lalu. Saat mengusap kepala, berharap agar pikiran mereka terlindungi dari pikiran-pikiran yang tidak syar’i. Ketika membasuh telinga, semoga hal itu dapat menghapuskan dosa yang dilakukan oleh telinga. Dan ketika membasuh kaki, berdoa agar Allah senantiasa membimbing agar tetap berada di jalan yang lurus (Islam).
Semoga kita tetap istiqomah untuk menjaga wudhu sepanjang hari serta memelihara kesucian hati, jiwa, lisan, dan seluruh tubuh.
Wallahu ‘alam.
sumber : http://www.dakwatuna.com

Sudah Berapa Buku Yang Di Baca Tahun Ini?

Halo ... selamat datang dan selamat membaca semua cerita gak jelas di blog ini ... heheh hari-hari kemarin banyak banget ya sale sale sale buku apalagi awal bulan depan bakal buanyak banggeett tinggal siapkan amunisinya saja. Salah satu target di tahun ini adalah banyak membaca buku fiksi non fiksi atau artikel dan jurnal ilmiah. buat nambah wawasan karena akhir-akhir ini minim komunikasi dengan orang lain. Banyak depan laptop, telepon dan email. Ya kerjaannya memang begitu hehe ...
So sudah berapa buku yang kamu baca?
Nih aku kasih referensi kalau mau dan masih akan nambah bacaan untuk referensi akhir tahun ini selamat berpetualang ...

https://www.hipwee.com/list/inilah-6-buku-yang-wajib-kamu-baca-di-tahun-2017-ini-cekidot/
http://www.bukukita.com/katalogbukuatribut.php?page=1&atrId=1
https://www.periplus.com/

HARI BARU

 Selamat Siang! kembali bertemu lagi, maafkan vacum yang begitu lama karena satu dan lain hal juga status baru aku. Alhamdulillah resmi meni...