Selasa, 28 November 2017

Garut, Riwatmu Kini.


Saking gak kuat buat cepet pulang, sampe nulis hal ini. Ya pasca isu, berita, bencana yang nongol di tipi-tipi. Sedikit bercerita untuk informasi kalian semua ya.

Sejarah Garut tak bisa dilepaskan dari Kabupaten Limbangan. Kabupaten Limbangan adalah Kabupaten lama yang ibukotanya dipindahkan ke Garut kini karena seringkali terjadi bencana alam berupa banjir yang melanda daerah ibukota. Selain itu, kurang berkembangnya pusat pemerintahan karena jauh dari sungai yang menjadi sarana transportasi dan irigasi areal pesawahan dan perkebunan. Bupati Adiwijaya (1813–1831) membentuk panitia survei lokasi untuk ibukota kabupaten yang baru. Pilihan akhirnya jatuh di tempat yang dikelilingi gunung dan memiliki mata air yang mengalir ke Ci Manuk. Tempat tersebut berjarak ± 17 km dari pusat kota lama. Saat menemukan mata air, seorang panitia kakarut (bahasa sunda: tergores) belukar. Orang Belanda yang ikut survei tak dapat menirukan kata tadi, dan menyebutnya gagarut. Pada awalnya, nama kabupaten yang ibukotanya telah dipindahkan tidak akan diubah, masih Kabupaten Limbangan. Namun, atas saran sesepuh hendaknya nama kabupaten diganti dengan nama baru sehingga tidak menimbulkan bencana dan malapetaka dikemudian hari seperti yang sering menimpa kabupaten Limbangan. Dari kejadian kakarut tersebut, yang dilafalkan oleh orang Belanda dengan gagarut, muncullah nama kebupaten baru, Garut. Hari jadi Garut diperingati setiap tanggal 16 Februari.
Sebagian besar wilayah kabupaten ini adalah pegunungan, kecuali di sebagian pantai selatan berupa dataran rendah yang sempit. Di antara gunung-gunung di Garut adalah: Gunung Papandayan (2.262 m) dan Gunung Guntur (2.249 m), keduanya terletak di perbatasan dengan Kabupaten Bandung, serta Gunung Cikuray (2.821 m) di selatan kota Garut.
Pada saat Ibukota Kabupaten Bl. Limbangan berpindah ke Garut pada tahun 1812 dimana kemudian Leles menjadi Ibukota Kewedanaan yang membawahi Kecamatan Leles, Kadungora, Banyuresmi dan Bl. Limbangan. Leles merupakan penyangga Ibukota Kabupaten dimana tamu-tamu penting pada saat itu masuk melalui jalan raya maupun kereta api  ( dapat dilihat stasiun kereta api yang ada di Kadungora sampai saat ini namanya stasiun Leles ).Sehingga Bupati Garut pada saat itu dan DN Rafles menganggap bahwa infrastruktur Leles harus diperbaiki dan dibenahi maka terlontarlah kata-kata dengan menggunakan bahasa Sunda yang tidak pasih berulang-ulang mengatakan LES dengan maksud dipoles, maka sejak itulah Leles ( pada saat Kewedanaan ) kini menjadi Kecamatan Leles.
Sekitar tahun 1900, oleh pemerintahan Belanda, wilayah Leles ditentukan mempunyai 9 Desa, yaitu Desa Leles, Desa Lekor, Desa Jangkurang, Desa Cangkuang, Desa Margaluyu, Desa Margacinta, Desa Karang Sari, Desa Dungusiku, dan Desa Leuwigoong, hal ini berlanjut sampai tahun 1979. Namun pada tahun 1979, Kecamatan Leles terjadi pemekaran Desa dari 9 menjadi 16 Desa yaitu : Desa Leles Wetan, Leles Kulon, Lembang, Cipancar, Jangkurang, Dano, Cangkuang, Margaluyu, Sukarame, dan Margacinta, Margahayu, Dungusiku, Karang Anyar, Karang  Sari, Leuwigoong dan Sindangsari. Pada tahun 1981, dibentuklah perwakilan Kecamatan Leles (Kapermat atau Kemanten) yaitu Kemantren Leuwigoong. Pada tahun 1986, Kecamatan Leles dengan Kemantren Leuwigoong resmi terpisah dimana Leuwigoong diresmikan menjadi Kecamatan dengan membawahi 7 Desa yaitu, Desa Leuwigoong, Sindangsari, Dungusiku, Margacinta, Margahayu, Karang Anyar dan Karangsari dan sejalan dengan hal tersebut pada Kecamatan Leles terjadi pemekaran jumlah desa dari 9 menjadi 12 desa yaitu Desa Leles dan Haruman (asal Desa Leles Wetan), Desa Ciburial dan Salamnunggal (asal Desa Leles Kulon), Desa Cipancar dan Kandang Mukti (asal Desa Cipancar), Lembang, Jangkurang, Dano, Cangkuang, Margaluyu dan Sukarame. Ketika kewedaan Leles berubah menjadi Pembantu Bupati Wilayah III Leles, Kecamatan Leles tidak berubah statusnya sebagai Ibukota atau pusat pengendalian wilayah bahkan hingga berubah dari Pembantu Bupati menjadi Koordinator Wilayah III pun Kecamatan Leles tetap menjadi Pusat Kegiatan wilayah. 
Kecamatan Leles  adalah satu dari 42 Kecamatan yang merupakan tipe pola A di Kabupaten Garut dan berjarak +14 KM dari Ibukota Kabupaten,secara admnistrasi Kecamatan Leles membawahi 12 Desa. Kecamatan merupakan perangkat daerah Kabupaten yang mempunyai wilayah kerja tertentu, dipimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kecamatan Leles Kabupaten Garut yang berlokasi di Jl. Raya Leles No.27 yang di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 27 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Garut (Lembaran Daerah Kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 42) dalam mendukung Visi Kabupaten Garut yaitu “Pengaruh keutamaan Pembangunan Kesejateraan Masyarakat Secara Berkelanjutan Guna Mempercepat Pencapaian Visi Garut Tahun 2009’’, dan Visi Pemerintah Kabupaten Garut “Terwujudnya Garut yang Mandiri dalam Ekonomi, Adil dalam Budaya dan Demokratis dalam Politik menuju Ridho Allah SWT”, maka Kecamatan Leles Menetapkan Visi “Terwujudnya masyarakat yang agamis sejahtera bersatu menuju Leles maju”
Kabupaten Garut memiliki makanan, minuman, dan buah-buahan Khas. Berikut daftar makanan, minuman, dan buah-buahan khas Garut:
  • Dodol Garut
  • Ladu Malangbong
  • Kerupuk Kulit (Dorokdok Garut)
  • Pindang Ikan
  • Sambal Cibiuk
  • Es Goyobod
  • Jeruk Garut
  • Wajit
  • Burayot
  • Getrek
  • Emplod
  • Chocodot
  • Burayot
  • Kerupuk RO
  • Rangginang
  • Bugis
  • Lagenar
  • Kicimpring
  • Opak
  • Angleng
  • Kolontong
  • Dapros
  • Gogodoh
  • Cuhcur
  • Peuyeum Ketan
  • Peuyeum Sampeu
Kabupaten Garut menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan di Jawa Barat. Terbentangnya Kabupaten Garut dari Garut Utara sampai dengan Garut Selatan juga memiliki berbagai objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Kondisi topografi yang berada di ketinggian terendah 0 mdpl di sepanjang pesisir pantai Garut Selatan sampai dengan ketinggian 2821 mdpl di puncak gunung Cikuray, menawarkan berbagai jenis wisata terbaik di Garut seperti:
Jenis-jenis wisata yang ada di Kabupaten Garut tersebut tersebar di beberapa objek wisata. Adapun objek wisata di Garut yang bisa Anda jelajahi adalah antara lain:

Bangga dong jadi orang Garut, Masih mau jalan ke luar negeri pas Garut belum dijelajahi? Yuk ah Ka Garut, Swiss van java nya Indonesia ;)

sumber :
http://www.tribunnews.com/news
Wikipedia.com
http://www.garutkab.go.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HARI BARU

 Selamat Siang! kembali bertemu lagi, maafkan vacum yang begitu lama karena satu dan lain hal juga status baru aku. Alhamdulillah resmi meni...