Sabtu, 16 Juli 2016

J*D*H

Kemarin curhat-curhat dengan kakak yang super perhatian dan tau kisah klasik hidup ku hehe bukan menggalau bersama tapi mengintrospeksi diri. Kuncinya satu HIJRAH. Bukan diam menunggu tanpa berusaha tapi sambil berusaha juga berdo'a :)

ust Salim A Fillah: JODOH, DIPILIH ATAU MEMILIH

~ Sebuah Ringkasan ~


PERTAMA: Satu hal yang seringkali dilupakan oleh banyak wanita adalah bahwa kemuliaan wanita tidak bergantung pada laki-laki yang mendampinginya. Tahu darimana?

Allah meletakkan nama dua wanita mulia dalam Al Quran: Maryam dan Asiah.

Kita tahu, Maryam adalah wanita suci yang tidak memiliki suami, dan Asiah adalah istri dari manusia yang sangat durhaka, Firaun. Apakah status itu mengurangi kemuliaan mereka? NO!

Itulah mengapa, bagi wanita di zaman Rasulullah dulu, yang terpenting bukan mendapat jodoh di dunia atau tidak, melainkan bagaimana memperoleh kemuliaan di sisi Allah.

KEDUA: Bagaimana pandangan tentang jodoh?

Bicara jodoh adalah bicara tentang hal yang jauh: akhirat, surga, ridha Allah, bukan semata-mata dunia.

KETIGA: Bagaimana tentang nasib dalam perjodohan?

Jodoh itu sudah tertulis. Tidak akan tertukar. Yang kemudian menjadi ujian bagi kita adalah bagaimana cara menjemputnya.

Beda cara, beda rasa. Dan tentu saja, beda keberkahannya.

KEEMPAT: Bagaimana tentang hal nafkah rezeki?

Dalam hal rezeki, urusan kita adalah bekerja. Soal Allah mau meletakkan rezeki itu dimana, itu terserah Allah. Begitupun jodoh, urusan kita adalah ikhtiar. Soal Allah mau mempertemukan dimana, itu terserah Allah.

KELIMA: Bagaimana cara menjemput jodoh?

Cara Allah memberi jodoh tergantung cara kita menjemputnya. Satu hal yang Allah janjikan, bahwa yang baik untuk yang baik. Maka, mengupayakan kebaikan diri adalah hal utama dalam ikhtiar menjemput jodoh.

KEENAM: Bagaimana tentang taaruf?

Dalam urusan jodoh, ta'aruf adalah proses seumur hidup.
Rumus terpenting: Jangan berekspektasi berlebihan dan jangan merasa sudah sangat mengenal sehingga berhak menafsirkan perilaku pasangan.



KETUJUH: Bagaimana cara mengenali calon pasangan yang baik?

Salah satu cara efektif mengenali calon pasangan yang baik adalah melihat interaksinya dengan empat pihak, yakni interaksinya ke Allah, ibunya, teman sebayanya, dan anak-anak.

KEDELAPAN: Seperti apa bentuk ikhtiar wanita?

1. Meminta kepada walinya, sebab merekalah yang punya kewajiban menikahkan.
2. Meminta bantuan perantara, misal guru, teman, dll. Tapi pastikan perantara ini tidak memiliki kepentingan tertentu yang menyebabkannya tidak objektif.
3. Menawarkan diri secara langsung. Hal ini tidak dilarang oleh syariat. Bisa dilakukan dengan menemuinya langsung atau melalui surat dengan tulisan tangan. Konsekuensinya satu: Ditolak. Tapi itu lebih baik daripada digantung.

KESEMBILAN: Bagaimana jika ada pria yang datang pada wanita, menyatakan rasa suka, tapi meminta ditunggu dua atau tiga tahun lagi? Perlukah menunggu?   

Sabar itu memang tidak ada batasnya. Tapi ada banyak pilihan sabar.
Silakan pilih: Mau sabar menunggu, atau sabar dalam merelakannya berlalu.

Satu hal yang pasti, tidak ada jaminan dua tiga tahun lagi dia masih hidup.
Pun tidak ada jaminan kita bisa menuntut jika dia melanggar janjinya, kecuali dia mau menuliskan janjinya dengan tinta hitam diatas kertas putih bermaterai.

KESEPULUH: Bagaimana jika ada pria yang jauh dari gambaran ideal seorang pangeran tapi shalih datang melamar?  Bolehkah ditolak?

Tanyakan pada hatimu: Mana diantara semua faktor itu yang paling mungkin membawamu dan keluargamu ke syurga?

Sekian.
Semoga bermanfaat.

oleh ust Salim A. Fillah sebagaimana yang disampaikan di masjid UI Depok 17072013 dalam link

https://www.facebook.com/notes/irfan-hidayat/ust-salim-a-fillah-jodoh-dipilih-atau-memilih/10151762607689840/  

https://www.youtube.com/watch?v=4KyPvQvPYG4 

CANDI CANGKUANG, Toleransi Agama Bersejarah

Pagi teman-teman!
Lama tak menulis dan menyapa kalian, minal aidzin wal faidzin yah ...
Dalam suasana lebaran ini, kami (aku dan keluarga) jalan menyusuri situs sejarah fenomenal di Leles, Garut ;) yups, situ Candi cangkuang

Candi Cangkuang adalah sebuah candi Hindu yang terdapat di Kampung Pulo, wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut, Jawa Barat-Indonesia. Lengkap kan hehe sisa cerita lainnya bisa di liat disini lengkap tentang cangkuang

Bangga jadi urang Leles meski tiap lebaran dan weekend macet2an ria // Yang pasti perubahan dari tahun 2010an sudah mulai ada di Cangkuang ini. Mulai dari pemugaran candi, penataan letak pintu masuk juga iuran atau administrasi tiketing yang dilakukan oleh pihak pengelola situs ini.Yang unik nya adalah disini ada dua agama yang menjadi pusat perkembangannya yakni Islam dan Hindu. Sedikit menjelaskan saja beberapa contoh toleransi antar umat beragama yang real dan damai. 

Ok deh segitu dulu aja ya, See you next trip yaaa


HARI BARU

 Selamat Siang! kembali bertemu lagi, maafkan vacum yang begitu lama karena satu dan lain hal juga status baru aku. Alhamdulillah resmi meni...