Selasa, 24 Mei 2016

PERPUSTAKAAN ADA DI BENAK PEMIMPINNYA

Akhir-akhir ini jadi ingin lebih merealisasikan salah satu mimpiku yang ingin bergelut dengan dunia literasi, maka jadilah sok ngepoin hal-hal berbau itu, meski masih sikit-sikitlah :D

Pernyataan ini pernah diungkapkan oleh seorang Pustakawan Senior. Kok bisa begitu? Perpustakaan seharusnya menjadi 'Center of Excellent' bagi Lembaga Pendidikan manapun. Jargon-jargon sering kita dengar; reading is the basic of all knowledge, reading is the window of the world, etc.

Aku baru membaca, buku Kilas Kinerja Pendidikan Dan Kebudayaan Sem I/2015. Sangat komunikatif, layout impresif. Topik tulisan diatas ini menggambarkan Isi buku di halaman 14.

Dengan judul 'Apa yang Bisa Kita Lakukan di Hari Pertama Sekolah?' Perpustakaan tidak dalam agenda tersebut.

Aku fikir ada dua hal penyebabnya:
1. Perpustakaan tidak ada di dalam benak pemimpinnya.
2. Tidak tersedia perpustakaan yang madani di Lembaga Pendidikan/Sekolah formal sekalipun. Kenapa begitu? Ya kembali ke poin pertama.

Bagaimana pendapat Anda??
Salam literasi

By Ayah Yopie dahlan

Senin, 23 Mei 2016

✩ UJIAN ✩


Karena suatu ujian, bisa dilihat dari berbagai sisi. Untuk menguatkan atau menyengsarakan? Bagaimana kita melihat, sangat berpengaruh dengan penyikapan kita terhadap ujian tersebut. Maka, selamat memilih, untuk melihat dari sisi yang mana. Sisi yang paling membuat kamu nyaman dengan diri kamu sendiri.

→Genap, Nazrul Anwar←

Aku tahu aku tak pernah sendiri
Aku tahu banyak pihak yang berada di sekeliling
Tapi, ketika sendu dan sedih menyelimuti
Yang kutahu aku sendiri, yang kutahu aku tak memiliki siapa-siapa
bahkan apa-apa

Mencoba menghindar atau bahkan berlari meninggalkan
bukanlah upaya penyelesaian yang sebenarnya
Justru itu hanya membuat segalanya menjadi lebih lambat untuk diakhiri
Menggantung bebas tanpa tahu kapan ingin diuraikan

Minggu, 15 Mei 2016

Kampung Dukuh Garut

Halo guys, ah rasanya baru kemarin saya hijrah menimba ilmu di dunia lain hehe maksudnya di luar kampung halaman. Ya sekarang saya kembali ke kampung halaman, untuk mengamalkan apa yang sudah didapat dan diperjuangkan #ealaaah. Dimulai dari percakapan by Whatsapp dengan teman di kampung sebelah. Kami memutuskan untuk jalan ke kampung dukuh, ya kampungnya orang garut yang luar biasa atau baduynya garut kalau disamakan dengan Banten yang punya baduy.

Kampung Dukuh itulah nama sebuah perkampungan yang sangat kental dengan ajaran-ajaran agama islam. Kampung ini berada di Desa Ciroyom, Kec. Cikelet, Garut, Jawa Barat. Kampung Dukuh terletak di Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet kurang lebih 101 Km dari pusat Kota Garut. Kampung Dukuh dibagi kedalam tiga bagian yaitu Dukuh Dalam, Dukuh Luar, dan Makam Karomah. Dimana bagian Makam karomah terdapat makam Syekh Abdul Jalil, lalu sisanya adalah lahan kosong dan lahan produktif.
Untuk mencapai kampung dukuh, Travelmate harus berkendara dari Garut melalui terusan Cikajang-Pameungpeuk-Cikelet, atau dari Kabupaten Bandung melalui terusan Pangalengan-Rancabuaya-Cikelet. Jalan untuk mencapai Kampung Dukuh sudah terbilang baik, karena jalan lintas selatan kini telah diperbaiki.

Kehidupan yang ada dikampung ini sangatlah sederhana baik dalam segi bangunan rumah adat, pakaian, sampai bahasa dan prilaku tingkah pola masyarakatnya. Jika anda akan berkunjung ke kampung ini kita perlu mengetahui pantangan-pantangan yang ada di kampung dukuh, seperti antara laki-laki dan perempuan tidak boleh terlalu dekat, tidak boleh bicara ketika sedang makan, tidak boleh menyelonjorkan kaki kea rah utara, harus memakai baju polos (tidak boleh bercorak atau bergambar) ketika berziarah, dan tidak boleh menggunakan peralatan elektronik.

Mata pencaharian utama masyarakat kampung dukuh adalah bertani. Model pertanian yang biasa di lakukan yaitu model pertanian lahan basah (sawah) dan pertanian lahan kering (huma atau berladang).Masyarakat kampung dukuh dalam bertani pada lahan basah (sawah) biasanya menggunakan lahan yang terletak pada pinggir-pinggir sungai, dan lahan yang dapat digunakan untuk cara bertani ini cukup sedikit. Sedangkan untuk bertani pada lahan kering itu cukup luas, karena biasanya masyarakat adat kampung dukuh akan mebukah hutan untuk dijadikan lahan untuk berladang atau bertani. Karena lahan ini cukup luas. maka masyarakat biasanya banyak yang melakukan bertani pada lahan kering, yaitu seperti ngehuma,berladang. Selain itu juga masyarakat kampung adat dukuh sering memanfaatkan hutan sekitarnya, untuk memenuhi kekebutuhan hidup. Biasanya dimanfaatkan untuk mengambil kayu bakar, mengambil bahan untuk membuat rumah. Hal ini biasa dilakukan oleh masyarakat kampung dukuh sebelum masuknya jawatan kehutanan atau perhutani. Dimana setelah masuknya perhutani ke wilayah adat dukuh, masyarakat menjadi tidak punya akses terhadap hak ulayat mereka.
 
5
Kampung Adat Dukuh

Ada 42 susun rumah yang terdapat di sini yang selalu mematuhi pantangan-pantangan tersebut. Pantangan laki-laki dan perempuan yang tidak boleh berdekatan adalah antara kaum adam dan kaum hawa yang bukan muhrimnya harus menjaga hijab ini karena didasarkan sesuai dengan syari’at Islam. Pantangan menyelonjorkan kaki ke arah utara, ini dikarenakan di sebelah selatan kampung ini terdapat sebuah makam ulama yang bernama Syekh Abdul Jalil, sang juru kunci yang juga pendiri kampung ini. Pantangan itu diberlakukan untuk menghormati Syekh Abdul Jalil. Selain makam Syekh Abdul Jalil disana juga terdapat makam Hasan Husein, Makam Kuncen, dan TPU warga sekitar Kampung Dukuh. Setiap hari sabtu warga disini selalu rutin berziarah ke makam karomah dengan dipimpin oleh sang Kuncen (Juru Kunci). Ada juga beberapa larangan saat melakukan ziarah. Diantaranya untuk kaum perempuan yang sedang haid (datang bulan) dilarang melakukan ziarah, tidak memakai perhiasan, juga tidak diperkenankan untuk memakai pakaian dalam. Hal ini dilakukan sebagai tanda kesederhanaan. Kesederhanaan ini sudah menjadi kebiasaan warga kampung.

Selain itu dikampung ini juga tidak ada peralatan elektronik, bahkan saat malam hari datang sebagai salah satu penerangan hanya menggunakan lampu cempor. Ada keunikan tersendiri untuk shalat wajib lima waktu disini, yaitu panggilan untuk warga kampung dengan perantara sebuah bedug besar yang ada di masjid kampung dukuh. Pukulan yang pertama bedug dipukul satu kali, ini menandakan seluruh warga kampung bersiap-siap pergi ke masjid, pukulan kedua bedug dipukul dua kali menandakan jama’ah sudah ada di dalam masjid untuk melakukan shalat sunnah. Dan pukulan terakhir bedug ditabuh tiga kali menandakan semua sudah siap untuk melaksanakan shalat berjamaah. Bangunan masjid ini terbuat dari bambu dan beratapkan ijuk, alang-alan atau juga tepus, dan ini mirip seperti halnya rumah warga. Dan yang membedakan masjid dan rumah warga ialah ukuran masjid yang lebih besar dari rumah warga. Namun ada juga bangunan yang lebih besar dari masjid yaitu Bale Adat yang mana adalah kediaman sang kuncen (Juru Kunci). Tempat ini sekarang biasanya digunakan untuk anak-anak mengaji disiang hari setelah shalat dzuhur.Ada juga toilet umum yang juga sederhana, terbuat dari bambu yang dirangkai dan memiliki beberapa pancuran. Dibawah toilet ini terdapat sebuah kolam ikan yang cukup besar. Ikan-ikan ini digunakan sebagai pengurai kotoran manusia yang dibuang langsung dari toilet ke kolam.

kearifan-lokal-hindarkan-warga-adat-dari-dampak-gempa
Anak-anak Mengaji Di Bale Adat
1590_13._Bedug_yang_berusia_ratusan_tahun_dapat_dilihat_di_Mushola_Kampung_Adat_Dukuh
Bedug Masjid Kampung Dukuh

Dalam waktu dekat ini kami (aku dan rekan) akan berkunjung kesana, semoga lancar :)

 
 https://id.wikipedia.org/wiki/Kampung_Dukuh 
http://digarut.com/kampung-dukuh-sebuah-budaya-tak-ternilai.html

Puisi Rangga ...

Lagi fokus ya sama film fenomenal? ya AADC 2 yang pertama kali aku tonton sih AADC 1 nya 14 tahun yang lalu waktu aku masih SD :D

Nih buat pecinta sastra, kalo mau modusin gebetan, pacar atau sekedar ingin tahu puisi yang Rangga buat untuk Cinta.

Ada Apa Dengan Cinta ...

perempuan datang atas nama cinta
bunda pergi karna cinta
digenangi air racun jingga adalah wajahmu
seperti bulan lelap tidur di hatimu
yang berdinding kelam dan kedinginan

ada apa dengannya
meninggalkan hati untuk dicaci
lalu sekali ini aku melihat karya surga
dari mata seorang hawa

ada apa dengan cinta
tapi aku pasti akan kembali
dalam satu purnama
untuk mempertanyakan kembali cintanya.
bukan untuknya, bukan untuk siapa
tapi untukku
karena aku ingin kamu,itu saja.



Batas
Semua perihal diciptakan sebagai batas
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain
Hari ini membelah membatasi besok dan kemarin
Besok batas hari ini dan lusa
Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota, bilik penjara, dan kantor wali kota, juga rumahku dan seluruh tempat di mana pernah ada kita
Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta
Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata
Begitu pula rindu. Antara pulau dan seorang petualang yang gila
Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang
Seorang ayah membelah anak dari ibunya dan sebaliknya
Atau senyummu dinding di antara aku dan ketidakwarasan
Persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mimpi dari tidur
Apa kabar hari ini?
Lihat tanda tanya itu jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi

KOPI GARUT



nah yuk ngopi #KopiGarut #KopiIndonesia bisa diorder di 085223606132 khas asli kopi garut-an :)

10 Langkah Kampung Jogokariyan dalam menghidupkan Ramadhan



Ijinkan kami untuk berbagi tentang Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ) yang kami selenggarakan rutin tiap tahun.
KRJ adalah Kampoeng Ramadhan Jogokariyan yang bermula dari tahun 2004. dulunya kami namai Kampoeng Ramadhan Masjid Jogokariyan. Saat ini KRJ telah memasuki seri ke 12 yang merupakan hasil perbaikan dan pendewasaan dari tahun sebelumnya. Alhamdulillah lebih dari satu Dasawarsa. :D
Bermula dari sebuah keprihatinan Takmir dan Remaja Masjid Jogokariyan yang melihat mirisnya Ramadhan yang sepi alias kurang semarak di Yogyakarta. Pada akhirnya di tahun 2004 itu diangkat sebuah ide agar bulan Ramadhan itu lebih semarak dari perayaan hari-hari besar yang lain.
Tidak ada hari dalam satu pekan yang lebih mulia dari hari jumat, tidak ada bulan yang lebih mulia dalam satu tahun melainkan bulan Ramadhan.
Maka merupakan suatu kerugian jika Ramadhan tidak diisi oleh kegiatan yang mulia dan bermanfaat.
Adapun salah satu awalnya ide kami adalah membuat lampu penjor untuk memenuhi jalan Jogokariyan agar terlihat kerlap-kerlip lampu ketika malam. Kemudian kami juga bikin baliho untuk dipasang di pojok SPBU Jogokariyan agar masyarakat mengetahui agenda Ramadhan Kampung Jogokariyan. Berawal dari ide sederhana itu dan diskusi-diskusi kecil antara Remaja dan takmir, munculah semangat kami dalam Membuat suatu gebrakan agar suasana dan syiar ramadhan lebih meriah lagi.
Kepanitiaan Ramadhan seharusnya bukan hanya sekedar acara pelengkap Ramadhan saja. Justru dari Kepanitiaan Ramadhanlah semua aspek dapat dikerahkan, kreatifitas diluncurkan setinggi-tingginya. Oleh karena itu, menjadi bagian dari kepanitiaan Ramadhan merupakan salah satu lahan pahala yang sangat besar, Panitia Ramadhan = Pemulia orang berpuasa = Pahala Berlimpah. Hal ini yang menjadikan para panitia KRJ12 sangat bersemangat dalam membuat kepanitiaan dengan berbagai kegiatan yang dipersiapkan dengan matang sejak 3-4 bulan sebelum Ramadhan.
Kita seharusnya menyambut Ramadhan dengan kegembiraan dan menghidupi Ramadhan dengan suka cita. Berawal dari niatan kami untuk memuliakan dan memasyarakatkan Ramadhan di kampung kami tercinta. Sehingga setiap masyarakat dapat merasakan ramadhan. Yang perlu diingat bahwa, Ramadhan bukan hanya milik masjid tetapi milik masyarakat. Masyarakat harus turut berperan aktif dalam kemeriahan Ramadhan. Yaitu Ramadhan yang bisa dirasakan kegembiraanya oleh seluruh warga kampung baik yang Muslim maupun non Muslm, sekaligus sebagai sarana syiar Islam.
Indonesia negara yang sangat besar, dilihat dari demografi yang sangat banyak, sumber daya melimpah. Indonesia. Negara yang luas, jumlah muslim terbesar dengan beragam kekayaan budaya. Dibentang lebih dari 300.000 kampung seluruh Indonesia. Tentunya kita membutuhkan orang-orang yang mau dan mampu berkontribusi membangun Indonesia yang kelak akan membuat indonesia berjaya, dengan kekayaan alam yang ada.
Sebuah tema yang diangkat pada Kampoeng Ramadhan Jogokariyan tahun ini yakni: "Berdakwah Membangun Kampung Indonesia". Tahun 2016 ini, adalah tahun di mana indonesia membutuhkan generasi-generasi yang mampu berkontribusi membangun Indonesia.
Semoga pemimpin itu datangnya dari Masjid. Masjid pusat peradaban ummat, masjid pusat kaderisasi, dan masjid pusat pendidikan. Masyarakat yang dibangun dari masjid. Yang nantinya akan memunculkan pemimpin bangsa yang punya jiwa spiritual yang tinggi, mementingkan ummat, pemimpin yang memasyarakat, jujur, mempunyai akhlak yang baik dan cerdas. Pemimpin yang bisa mengoptimalkan kebesaran Indonesia.
Indonesia. Bangsa yang besar bukan justru malah menunduk di hadapan bangsa yang lain. Menjadi Negeri yang Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur –negeri yang subur, tentram, adil dan aman serta penuh ampunan dari Robb-. Dengan berdakwah membangun kampung Indonesia. Semoga menjadikan Indonesia menjadi negeri yang peruh rahmah. Dari sinilah semoga kita bisa turut berperan "Berdakwah Membangun Kampung Indonesia".
***
Duh terlalu serius ya bahasanya, yuk kembali ke >> KRJ12
Kenapa yang awalnya "Kampoeng Ramadhan Masjid Jogokariyan" mendadak berubah menjadi "Kampoeng Ramadhan Jogokariyan" adalah karena apabila menggunakan kata "Masjid", kesannya hanya Takmir Masjid saja yang punya gawe. Nah kalo kita pake istilah "Kampoeng Ramadhan Jogokariyan" masyarakat juga merasa punya gawe dalam ikut menyambut dan memeriahkan Ramadhan.
Mulai dari bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Ibadah, dll., kami merumuskan kegiatan ini. Dari bidang-bidang ini kami mencoba memasuki dan membuat program untuk kegiatan selama Ramadhan. Insyaallah. Semoga dari sini, segala bidang itu bisa kami isi dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Begitulah, sebuah program kebaikan dengan niat dan cara yang baik pasti akan diterima oleh masyarakat meskipun perlu waktu lama” #Quote
Adapun tahun 2016 ini, merupakan tahun di mana Masjid Jogokariyan berusia 50 tahun atau genap berusia setengah abad. Yang mana tema yang diangkat “Berdakwah Membangun Kampung Indonesia”. Sehingga konsep dan program-program KRJ12 kali ini juga mengacu pada motto tersebut.
Dari serangkaian kegiatan KRJ12, sebagai pembuka Insyaallah kami juga akan selenggarakan Parade Bedug yang akan berkeliling Yogykarta, sekaligus Acara Pembukaan Rumah Tahfidz Masjid Jogokariyan sebagai pertanda akan masuknya Bulan Ramadhan. Ditunggu ya. :D
1. Pasar Sore


Program andalan KRJ adalah Pasar Sore sepanjang Jl. Jogokariyan yang selalu memacetkan jalan tiap sore. Dari program program, kami berusaha meningkatkan ekonomi warga dengan praktek langsung kewirausahaan di Pasar sore. Pasar Sore ini kami tawarkan ke masyarakat yang ingin mencoba berwirausaha dan ternyata banyak yang berminat mencoba. Pendaftaran Pasar Sore gratis, dan rata-rata jumlah pedagang yang terdaftar mencapai 250 pedagang lebih.
Perputaran uang yang terjadi cukup tinggi, pernah dilakukan penelitian sederhana bahwa pasar sore ramadan tahun lalu perputaran uang selama satu bulan mencapai lebih dari Rp 4 milyar. Oleh karena itu animo masyarakat dalam berpartisipasi sangat tinggi.
Dengan ini menumbuhkan rasa percaya diri warga dalam berwirausaha dan setelah Ramadhanpun banyak yang melanjutkan berjualan menjadi pedagang tetap.
"Jika Pasar mengalahkan Masjid, maka Masjid MATI. Jika Masjid mengalahkan Pasar, maka Pasar HIDUP", Abu Bakr Ash Shiddiq.
2. I’tikaf


Di 10 hari terakhirnya, selain dengan ibadah I’tikaf dimasjid disepertiga malam terakhir, kami juga menyediakan Program Paket Khusus I’tikaf 10 Hari Full di Masjid Jogokariyan. Program ini ditujukan bagi yang menginginkan untuk menginap secara full dan mendapatkan rangkaian acaranya, dengan Biaya pendaftaran yang sudah ditentukan. Peserta akan mendapatkan fasilitas selama i’tikaf, misalnya makan sahur setiap hari, buka puasa bersama, Kajian tematik setiap harinya seperti Ust. Salim A. Fillah, Ust.Jazir ASP, Ust. Fauzil Adhim, Ust.Khudori Lc dan banyak ustadz lainnya, makalah disetiap kajiannya, fasilitas menginap, Buletin Idhul Fitri dan menikmati suasana Ramadhan di Kampung Jogokariyan :D
Paket Program I’tikaf ini menjadi salah satu program yang favorit di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan, peserta yang berasal dari berbagai wilayahpun sudah mendaftar di minggu pertama Ramadhan, mulai dari warga Jogokariyan, luar kampung, luar kota bahkan dari luar pulau jawa juga antusias untuk mendaftar, kuota i’tikaf ini kami batasi karena mempertimbangkan fasilitas dan tempat yang terbatas.
3. Buka Bersama 1000 Porsi


Alhamdulillah lebih dari 1000 porsi makan besar tersedia dimasjid tiap harinya. Insyaallah untuk tahun ini, kami targetkan sekitar 1200 porsi untuk setiap harinya. Alhamdulillah respon dari masyarakat semakin baik sehingga dalam kegiatan Ramadhan ikut partisipasi meskipun tanpa diminta. Terlebih ibu2 dasawisma yang dapat jatah untuk memasak lauk, mereka pun sudah biasa ‘nomboki’ dalam rangka untuk memberikan lauk terbaik untuk jamaah berbuka puasa, selain dari anggaran Takjilan yang dapat mencapai Rp.194.000.000 di 30 harinya. Jadi kalo di Jogokariyan, untuk lauk setiap sore waktu buka puasa dipasrahkan kepada kolompok ibu2 dasawisma secara bergiliran di setiap harinya. Sehingga lauknya berbeda setiap harinya atau lauk sama tetapi kokinya berbeda setiap harinya. Semoga mejadi Amal Jariyah nggih Bu. :)
4. Taraweh Ala Madinah


Ketika Ramadhan tiba, salah satu program unggulan dari KRJ yaitu "Tarawih Ala Madinah". Kok, "Tarawih Ala Madinah"? Tarawih Ala Madinah adalah Tarawih dengan membaca 1 Juz’ penuh. 1 Juz’ itu diselesaikan dalam 11/23 raka'at tergantung dari kesepakatan jama'ah. Awalnya banyak yang merasa kecapekan krn berdirinya terlalu lama, namun lama kelamaan Tarawih Ala Madinah-lah yang dinanti2 oleh jama'ah.
Untuk menjaga kekhusukan jamaah ke masjid tidak boleh sembarang dalam menentukan Imam, Imam bagus -> Jamaah Banyak -> Infaq meningkat. Infaq ini tentunya harus dikembalikan kembali ke Jamaah dalam bentuk kemanfaatan, karena masjid harus melayani jamaah, bukannya menjadi beban jamaah. Sungguh dzolim apabila masjid justru menjadi beban jamaah.
5.Taraweh Ala Gaza


Di 4 hari pertama Ramadhan, kami bekerjasama dengan Lembaga sosial Sahabat Al-Aqsha untuk mendatangkan Imam Syeikh dari Palestina. Alhamdulillah, ini sudah tahun ke 7 kami mendatangkannya, tujuan kami untuk mempererat persaudaraan kita dengan saudara-saudara dibelahan bumi lain di tanah Jihad, Palestina. Lantunan syahdu ayat suci Al-QurĂ¡n di Sholat taraweh dan sholat fardu diimami langsung oleh syeikh dari palestina, serta memberikan tausyiah dan Siraman Rohani tentang kabar terkini kondisi masyarakat di Palestina.
6. Subsidi Sahur


Masjid juga membuat program "Subsidi Sahur" karena sangat tidak bijak jika Takmir hanya meneriakkan kewajiban berpuasa, sedangkan masih ada masyarakat yang masih bingung “mau sahur pake apa nanti?” Inilah fungsi masjid di bidang sosial. Masjid harus jadi solusi. "Subsidi sahur" berupa sembako untuk bekal sahur yang diberikan menjelang ramadhan kepada masyarakat yang memang membutuhkan.
Darimana masjid tahu kebutuhan warga nya? dari data "Sensus Masjid".
Ya kami punya data lengkap warga Jogokariyan. Dari yang kurang mampu hingga pengusaha, dari yang belum sholat sampai yang rajin ke masjid. Alhamdulillah dengan program ini, Masjid menjadi daya tarik tersendiri di masyarakat. Kepuasan dan perasaan aman saat beribadah merupakan hal utama bagi jamaah maka Masjid juga menggaransi tiap sandal/sepatu yang hilang. Masjid siap mengganti dengan barang yang sama dan merek yang sama. Jika yang kehilangan melaporkan.
7. Lesehan Sore


Sore hari selama Ramadhan menjadi momen yang sangat ditunggu oleh semua Masyarakat dalam menunggu waktu berbuka, acara menjelang Buka puasa mengisi waktu menunggu buka pengunjung dengan obrolan santai tapi bermakna dengan tema-tema menarik seperti:
- KOLAG (kajian Obrolan dan Lagu), menghadirkan tim nasyid dan musisi islami,
- Es Doger (eh semua suka dongeng Geeerr) dengan menghadirkan pendongeng anak-anak yang lucu dan bermakna.
- Kicak (Kajian kocak) dengan menghadirkan ustadz-ustadz yang terkenal dengan kajian yang penyampaiannya dengan humoris.
8. Angkringan Ramadhan


Di malam hari ada obrolan hangat dengan suasana angkringan khas jogja. Acara dikemas ringan dengan mendatangkan tokoh-tokoh dari berbagai elemen masyarakat jogja, Walikota, ustadz nasional, Sejarawan, Pengusaha bisnis muslim hingga artis dan mantan rocker. Sego kucing dan wedang anget dari tiga tjeret angkringan menjadi cemilan pendampingnya.
9. Taraweh Anak-anak, Malam Takbiran dan Pentas Seni


Ketika Ramadhan Taraweh anak-anak sengaja di pisahkan dengan Taraweh Umum yang di laksanakan di Masjid Jogokariyan. Taraweh Anak-anak di laksanakan tersebar di 4 RW yang berada di Kampung jogokariyan, dari 4 RW dibagi menjadi 2 tempat yaitu putra dan putri, jadi total terdapat 8 tempat tarawehan. Remaja usia SMP-Kuliah menjadi pengurus dari 8 tempat tarawehan yang kami sebut sebagai “Koordinator Tarawehan,” pengelolaan Taraweh ini dilakukan mandiri oleh setiap kordinator mulai dari pendanaan snack setiap selesai taraweh dan pengelolaan tabungan anak-anak, tetapi masih dalam pantauan kepanitiaan KRJ. Di sini menjadi titik kaderisasi kami dalam melatih Remaja untuk berani bertausyiah, penjadwalan pengisi taraweh oleh teman-teman dari remaja sendiri, dijadwalkan 30 hari mengisi di 8 tempat tarawehan dengan tema yang sudah ditentukan.
Malam 1 Syawal menjadi malam yang paling ditunggu oleh adik-adik Himpunan Anak-anak Masjid Jogokariyan (HAMAS). Malam Takbiran dan Pentas seni, seluruh potensi adik-adik akan di tampilkan disini, mulai dari music religi, drama musical islami bahkan pertunjukan teater. Takbiran keliling kampung dan Pentas seni ini di lombakan berdasarkan Kelompok Taraweh di wilayah RW masing-masing.
10. Syawalan Akbar Warga Kampung Jogokariyan


Pagi 1 Syawal sekitar pukul 8, setelah shalat Idhul Fitri. Dilaksanakan Syawalan Akbar Warga Jogokariyan. Ini menjadi ajang untuk silaturahim dan reuni seluruh elemen masyarakat. Mulai dari anak-anak, remaja, orangtua hingga sesepuh-sesepuh di kampung bahkan tetangga yang non muslim juga ada yang bergabung. Kurang lebih 1000 warga turut hadir dalam Acara Syawalan Akbar ini. Semoga segala khilaf dapat dimaafkan selama bergaul dalam setahun lamanya. Amin.
Harapan kami konsep KRJ12 kali ini bisa diterapkan di tiap kampung. Sehingga Ramadhan meriah dan menjadi sesuatu yang ditunggu. Mari ber-Fastabiqul Khoirot untuk memeriahkan Bulan Ramadhan dan me-Ramadhan-kan bulan-bulan yang lain setelahnya.
Ya Allah Ramadhan akan segera datang, Kami memohon dan berharap Engkau merelakan kami untuk bersiap-siap menyambutnya. Kami mohon Kau berikan kesempatan untuk kami mendapatkan Ramadhan yang jauh lebih baik dan indah dibandingkan tahun-tahun yang lalu.
Tentunya masih banyak acara-acara menarik lainnya yang kami belum bisa sebutkan satu persatu, jika berkenan silahkan mengunjungi Kampoeng Ramadhan Jogokariyan pada tahun ini :D
Bagi rekan-rekan semua yang bersedia dalam kerjasama sponsor dan kerjasama acara, informasi kegiatan, atau informasi pendaftaran dapat menghubungi Kami:
1. Yushna Septian (087838315708) Ketua
2. Swasta Gustami (081904111047) Divisi Sponsorship
3. Luthfi Efendi (08128923442) Divisi Acara
4. Enggar Haryo (0857264763262) Divisi Pasar Sore
5. Rizqi Rahim (085878603556) Divisi Takjilan Umum
6. Muhammad Ikhlas (085607333389) Divisi I’tikaf
Wallahualam bishawab :D
Ketua Kampoeng Ramadhan Jogokariyan 1437H

HARI BARU

 Selamat Siang! kembali bertemu lagi, maafkan vacum yang begitu lama karena satu dan lain hal juga status baru aku. Alhamdulillah resmi meni...