Nasehat dari Kakak (I)

Pagi tadi aku awali dengan mulai berdiskusi cantik bersama Seorang Kakak yang sedang bedrest karena keguguran. Bukannya menghibur malah syuuurhaaat panjang lebar, hihihi adik nakal ;p maafkan ya teh D. Aku harus sampaikan karena aku tak mau salah kaprah dalam pemahaman-pemahaman aku yang SOK banget ini. Keraguan dalam melakukan niatan baik itu amat sangat luar biyasssyyyah memang. Makanya sakalian bae kitu curhat sampe ka tektek bengekna.

Dpatlah ilmu ini yang akan aku bagi untuk kalian intinya ini, kalo aku jabarin dari curhat A-Z dan hahahhihihuu nya gak bakal kelar-kelar nanti, soo, yuk check this out

Kalau buat yang single atau jomblo, ya silakan persepsi mana yang kalian pakai, intinya mencari suami dilihat dari 3rincian ini, yaitu:

1. Agamanya. Kalau ini jelas ya gak usah diceritain dan djelasin banyak

2. Cara dia berhubungan dengan keluarganya, bermasalahkan atau tidak. 

3. Lihat pekerjaannya. Kalau labil sebentar-sebentar resign pertimbangkanlah, kerjaan aja labil apalagi ngurus kamu hehe

 Dua patokan lainnya adalah suka bermain kasarkah? atau suka mencaci? nah hal ini juga perlu diperhatikan.

Maka munculah bahasa, jadi kapan atuh nikahnya dan mengakhiri kegalauan dengan status S.A.H (Sudahi Atau Putuskan) maka yang aku pilih adalah sudahi dan halalkan. Insya Allah niatan baik selalu ada jalan mudah dan berkah didalamnya. Disertai ikhtiar dan do'a serta harapan agar Tuhan beri terbaik diantara yang baik menurut Allah. Maka munculah kata jadi makna "menikah karena Allah" itu adalah menyempurnakan agama dan melakukan ibadah. Dengan berpedoman pada tujuan alias visi kita Ridho Allahselamat didunia dan diakhirat kelak. Mudah tapi prakteknya silakan dinikmati. Semua akan indah pada waktunya sesuai janji dan ketetapan Allah yang hakiki. Jadi masih galau dengan status? udahlah SUDAHI ATAU HALALKAN saja ;p