Minggu, 09 Desember 2018

Resensi Akik Dan Penghimpun Senja by Afifah Afra

Akik Dan Penghimpun Senja 
Buku ini baru aku selesaikan baca hari ini. Pas 3 hari baca, kenapa lama? karena sambil ngerjain pekerjaan rumah dan kerjaan hehehe ... ini resensinya. Silakan disimak.

Judul Buku: Akik dan Penghimpun Senja

Penulis: Afifah Afra

Jenis: Novel

Dimensi: 19 x 13 cm

Ketebalan: viii + 322 Halaman

Penerbit: Indiva Media Kreasi, Solo

ISBN: 978-602-1614-63-1

Cetakan ke-1: April 2015

Harga: Rp 55.000
 
Akik Dan Penghimpun Senja adalah novel persembahan Afifah Afra yang fenomenal ditahun 2015. Berlatar belakang alam pantai eksotik, berselimut senja menjingga dan pesona gua yang terbentang megah. Novel bertema senja ini berisi Perpaduan unsur cerita modern, tentang misi pengembaraan sekelompok mahasiswa ke dalam gua, juga dibumbui sekelumit cerita tentang penghimpun akik yang bernuansa klasik. Gaya bahasa yang digunakan sangat membumi dan menarik. Judul dalam tiap bab mengandung makna aneka batu permata, sehingga Novel ini memiliki ciri khas yang unik. Karena pengarang pernah lulusan dalam bidang biologi, Kita akan menemukan bertaburan rangkaian kata yang indah tentang alam dan bumi, kemahirannya sangat pas dengan tema novel. Novel ini semakin berbobot dengan gaya kepenulisannya yang unik dan menarik.

Buku ini saya dapatkan dari teman saya Resty afika FLP Bekasi sebagai hadiah. Dan bukunya keren. Kisah tentang Fahira dan Antonserta Gunadi dan Rinanti di sisi lain. Mereka memiliki kisah sendiri-sendiri, namun sejatinya saling terkait. Fahira, gadis muda yang mandiri dan cerdas, mahasiswa sebuah PTN favorit di Semarang, suatu saat mendapatkan dana untuk meneliti Luweng Jaran, gua dengan entrance vertikal sedalam 50 meter, dengan panjang sekitar 30 KM. Gua yang belum dibuka untuk umum itu membentang dari timur ke barat pantai selatan daerah Pacitan yang misterius. Meski cerdas, Fahira tak punya pengalaman caving (susur gua), dengan berbagai teknik dan peralatan yang rumit. Mau tidak mau, dia harus meminta bantuan anak-anak Mapala di kampusnya, yang dipimpin oleh Anton, pemuda yang judes, galak dan sering bolos kuliah.

Sementar itu, Gunadi Hantayudha, seorang pemuda tampan yang cemerlang, keturunan raja Mataram, sekitar 30-an tahun, sesungguhnya punya pilihan hidup yang lebih normal. Akan tetapi, dia memilih kehidupan yang tak lazim. Dia bertapa di lurung-lurung gelap gua untuk mendapatkan kesaktiannya. Dia pun akhirnya menjadi sosok lelaki digdaya sakti mandraguna yang tersohor di areanya. Pekerjaan utamanya adalah memberi tuah-tuah pada batu akik yang dia jual dengan sangat mahal. Gunadi menikahi Rinanti, gadis jelita kembang desa yang memiliki kehidupan perekonomian kurang menguntungkan sehingga harus putus sekolah saat kelas 2 SMP. Meski konon Rinanti adalah keturunan Putri Campa, selir Raja Majapahit, toh dia hanya gadis desa yang miskin dan lugu.


…….
Aku dan jingga memadu rindu
Hanya sejenak, tak mengapa
Sejak purba, senja mati dalam usia muda
Aku hanya mampu menggunting senja
Menyimpannya disudut hati
Dan aku membukanya saat aku tak tahu
Bagaimana mengobati penyakit rindu
Akulah sang penghimpun senja

Harusnya, pernikahan itu membuat kehidupan Rinanti menjadi makmur. Karena Gunadi memiliki banyak klien yang selalu mau dan mampu membayar dengan biaya tak masuk akal. Tetapi, nyatanya Rinanti justru harus menyambung hidup dengan membuka warung es kelapa muda di Pantai Klayar.

Hidup Rinanti penuh dengan beban. Namun, beban itu selalu lumer saat dia mendapatkan senja yang indah di pantai Klayar. Setiap dia mendapatkan senja, dia akan menggoreskan satu garis di dinding kamarnya. Begitu terus, sampai akhirnya terhimpun 4822 dan berakhir di 4823 senja. Kisah didalamnya banyak membahas tentang gua, caver dan teknik juga apapun yang terlibat dalam istilah susur gua. Jadi seru banget deh bacanya sampai gamau dan gak terima kalau tamat gitu hehe
. Sebuah novel tak lepas dari kekurangan. Ending cerita Rinanti yang nelangsa, sedikit membuat pembaca bertanya-tanya akhir kisahnya. Melanjutkan perjalanan hidup memang tak mudah, seperti goresan senja, yang selalu rajin ia ukir, walau hatinya perih. Mencoba bermetamorfosa menjadi mutiara yang indah, ikhlas menyambut pagi hingga datangnya senja dengan suka cita akan membuat hidup makin indah bermakna. Kisah fahira dan anton pengen ada part 2 nya kayanya seru hehe. Hanya pada beberapa diksi yang dipilih agak kurang tepat/nyambung entah dari editannya yang terlewat atau bagaimana. Tapi dijamin ketagihan dan mau baca sampai habis.

Selamat membaca ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HARI BARU

 Selamat Siang! kembali bertemu lagi, maafkan vacum yang begitu lama karena satu dan lain hal juga status baru aku. Alhamdulillah resmi meni...