Selasa, 25 September 2018

Tujuan Membentuk Keluarga Islami #MOTIVASI_DIRI

Kenapa kita harus berkeluarga ? Dan mengapa kita harus membentuk keluarga yang islami ?
Ini kata tanya yang harus dijawab dan ada jawabannya. Pas denger satu kata tanya ini pun jawabanku hanya receh, lantas menyesal tak ada ilmu sebelum eksekusi? IYA BANGET! Jadi saat ini yuk belajar lagi ... Motivasi ini saya sadur dari berbagai sumber untuk jadi referensi bacaan ibu-ibu semua ya, semoga berkah.

Ini adalah pertanyaan lanjutan yang perlu diajukan dan jawabannya perlu dipahami oleh setiap pasangan yang akan segera menikah maupun sudah menikah. Karena jangan sampai kita menikah, kita berkeluarga dan tidak paham apa tujuannya. Ibarat sebuah perjalanan, maka perlunya tujuan ini adalah perjalanan yang kita tempuh terarah dan memiliki alur yang jelas.
Saat kita memiliki tujuan yang jelas tentu kita juga dengan mudah untuk memilih panduan dan rambu-rambu yang akan menjadi penuntut kita selama dalam perjalanan. Membangun kehidupan rumah tangga adalah sebuah perjalanan. Perjalanan yang sangat panjang. Beberapa orang bijak lainnya menyebut membangun rumah tangga adalah sebuah proses berlayar, pelayaran yang sangat jauh. Makanya tidak salahlah banyak yang mengatakan, kalau pernikahan adalah sebuah proses menghabiskan sisa usia kita.
Sebelum menjelajahi apa saja tujuan dari membentuk keluarga Islami. Kita perlu lihat sejenak apa itu makna dari keluarga. Dalam ilmu sosial kita belajar keluarga adalah organisasi terkecil dalam tatanan masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebuah negara dibangun dari gabungan organisasi-organisai kecil ini. Kalau kita ibaratkan negara adalah satu bangunan maka keluarga ini adalah batu bata- batu bata penyusunnya. Yang mana semakin bagus dan baik batu bata – batu bata ini maka semakin kokoh jugalah bangunannya. Begitu juga sebaliknya jika batu bata penyusunnya rapuh maka akan rapuh dan goyah juga bangunannya.
Karena keluarga adalah bagian terpenting dalam sebuah negara atau bangsa, maka ketika kita berharap membangun satu negara atau bangsa yang kokoh, mulailah dari membangun keluarga yang kokoh. Keluarga yang kokoh tentu adalah keluarga yang tau tujuannya, lebih lanjut yang kita maksud keluarga yang kokoh disini adalah keluarga yang menjadikan Al-qur’an dan sunnah sebagai tuntunan kehidupan mereka. Merekalah keluarga islami.

Memelihara dan meneruskan kehidupan islami

Tujuan pertama dari membentuk keluarga adalah sebagai penerus keturunan dan kehidupan suatu bangsa. Agar suku bangsa tersebut tidak punah. Allah Swt berfirman :
“Hai manusia ! Berbaktilah kepada Tuhan kamu yang telah menjadikan kamu dari satu diri, dan ia jadikan daripadanya pasangannya, dan ia bangkitkan dari mereka berdua, laki-laki yang banyak serta perempuan-perempuan”
(Q.s.an-nisa; 1)
Kita sebagai umat Islam tujuannya tentu meneruskan generasi Islami, agar generasi ini tetap hadir di setiap zaman, setiap bangsa untuk membawa kebaikan bagi semesta.

Menjaga diri dari kerusakan moral

Adanya ketertarikan antara laki-laki dan wanita adalah fitrah dari Allah Swt, dan fitrah ketertarikan itu juga disertai oleh nafsu syahwat yang selalu menuntut pemenuhannya. Maka pernikahan adalah cara agar pemenuhan hasrat seksual itu berada dalam koridor syar’i. Membentuk keluarga adalah untuk melindungi anak-anak yang lahir dari aktivitas hubungan seksual tersebut. Dan memastikan anak-anak yang lahir adalah generasi islam.
Kita bisa saksikan hari ini seperti apa dampak buruk dari tidak terjaganya fitrah ini. Kerusakan moral, pergaulan bebas, anak-anak di bawah usia telah melakukan hubungan layaknya suami istri, aborsi dimana-mana hingga yang juga sangat mengerikan adalah wabah penyakit HIV dan AIDS akibat dari pergaulan bebas ini.
Allah Swt menyebut kalau pernikahan adalah hishn, atau ‘istana’ (tempat berlindung) dari kehidupan yang sesat. Begitu Ustadz Muhammad Thalib memberi penjelasan.
Dalam surah Annisa ayat ke 25 Allah Swt mengingatkan kita hamba-Nya terkait persoalan ini.
“.. maka kawinilah mereka dengan izin ahli-ahli mereka, dan berilah mereka mas kawin dengan cara yang baik, (karena) mereka berkawin bukanlah berzina dan bukan pula mengambil gundik…”

Hadirnya ketenangan dan kenyaman

Secara psikologis seorang wanita membutuhkan laki-laki sebagai pengayom dalam hidupnya. Yang mana orang inilah yang akan menjadi memimpin, menjaga dan mendengarkan keluh kesahnya. Begitu juga bagi seorang laki-laki membutuhkan pendamping wanita dalam hidupnya. Tidak hanya soal hasrat seksual semata saja, tapi bagi laki-laki kehadiran wanita di sampingnya akan menjadi energi. Untuk itulah Rasulullah Saw pun Allah kirimkan padanya bunda Khadijah Ra yang setia menemani setiap langkah perjuangannya. Memberi dukungan terhadap apapun yang dilakukannya dan memberikan bantuan segenap kemampuan yang dimilikinya.
Jika masing-masing kebutuhan terpenuhi melalui ikatan pernikahan maka akan melahirkan rasa cinta, sayang dan juga ketenangan jiwa dan kenyamanan hidup bagi setiap pasangan yang berkeluarga.
“Dan sebagian daripada ayat-ayat-Nya bahwa Ia jadikan bagi kamu dari jenis kamu berjodoh-jodoh, yang kamu bersenang-senang kepadanya, dan Ia jadikan di antara kamu percintaan dan kasih sayang…”
(Q.s. ar-rum (30) : 21)

Memperluas ikatan kekerabatan

Sejatinya pernikahan adalah pertemuan dua keluarga besar. Dua keluarga yang mungkin berbeda latar sosial kehidupannya, berbeda suku, berbeda bahasa atau mungkin juga bangsanya. Tetapi melalui kehidupan pernikahan dua keluarga ini bersatu hingga akhirnya menjadi satu ikatan kekerabatan. Inilah salah satu tujuan indah dari membentuk keluarga islami. Memperluas ikatan kekerabatan, menjalin simpul-simpul ikatan keluarga baru dalam kehidupan masyarakat.
Rasulullah Saw bersabda :
“Hubungan pernikahan antara dua keluarga atau suku bangsa meningkatkan persahabatan lebih dari apa pun juga” (H.r Thayalisi)

Menumbuhkan komitmen untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab

Setelah menikah seorang laki-laki tentu memiliki tanggung jawab untuk memberi nafkah istri dan anak-anaknya. Begitu juga seorang wanita memiliki tanggung jawab untuk patuh pada suami serta menjalankan perannya sebagai seorang ibu dengan baik. Pernikahan menumbuhkan sebuah komitmen bagi masing-masing pasangan untuk bisa menjalankan tanggung jawabnya dengan sebaik mungkin.
Dari komitmen dan rasa tanggung jawab tersebut lahirlah semangat untuk bertumbuh menjadi pribadi dan keluarga yang lebih baik. Hadir rasa untuk memberikan yang terbaik pada keluarga. Mulai dari cinta kasih, tutur kata dan tentu juga adalah materi. Inilah sebab, kenapa banyak dari laki-laki yang telah menikah karirnya makin melejit, usahanya makin bersinar dan penghasilan pun meningkat. Selain dari usaha dan kemauan yang kuat tentu juga atas karunia Allah Swt. Sebagai telah Allah sampaikan kabar baik ini dalam Al-qur’an surah An-Nur ayat 32 :
“Dan kawinkanlah orang-orang laki-laki dan perempuan yang sendiri dari antara kamu, dan hamba-hamba laki-laki dan perempuan kamu yang layak menikah. Jika mereka miskin, nanti Allah mampukan mereka dengan karunia-Nya karena Allah itu luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui”

Menjamin tumbuhnya kehidupan ekonomi dalam masyarakat

Pernikahan akan menjamin tumbuhnya kehidupan ekonomi dalam masyarakat, dengan menyatunya dua keluarga besar akan ada walimah, akan muncul keluarga baru dan seterusnya tentu hal ini akan menghidupkan roda ekonomi di daerah setempat. Begitu juga ketika pasangan yang menikah ini melahirkan anak-anak, tentu ini memberi dampak bertumbuhan bagi kehidupan ekonomi dalam masyarakat.
Itulah beberapa tujuan dari membentuk keluarga Islami, selain memberi dampak kebaikan bagi pasangan dan keluarga yang menikah tetapi juga memberi dampak kebaikan pada masyarakat sekitarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HARI BARU

 Selamat Siang! kembali bertemu lagi, maafkan vacum yang begitu lama karena satu dan lain hal juga status baru aku. Alhamdulillah resmi meni...