Minggu, 19 Juni 2016

RESENSI BARA

BARA ~ Surat Terakhir Seorang Pengelana ~


Halo!
Ketemu lagi nih di tulisan yang entah kekonsistenannya harus dipertanyakan hehe ... Lets check out,
Oke, Kita akan bahas resensi atau rangkuman atau sekilas bahasan buku baru terbitan 2016, 10 Juni 2016 tepatnya. Dengan penulis Febrialdi R. dengan nama pena @edelweisbasah. Dapat buku ini susah-susah gampang, karena harus PO dulu (aku PO di Katalisbooks Bandung), dengan level 4 untuk keseruan dibaca tuntas dalam satu kali nafas (range 1-5) #eaa lebay ye .. tapi bener-bener seru bacaan didalemnya, jadi wajib kamu baca di list buku yang harus kamu baca di 2016. Apalagi kalo kamu adalah pengelana gunung, penasaran yah? Baca ampe beres dong yah ..sok mangga …

Judul Buku              : BARA ~ Surat Terakhir Seorang Pengelana ~
Penulis                    : Febrialdi R. as @edelweisbasah
Penerbit Indie         : Djeladjah Pustaka Sleman Yogyakarta
Tahun                      : 2016
Cetakan                   : 1 , ~10 Juni 2016~
Halaman                  : 393 halaman (lembar)
Resensi:
Dalam buku ini terdiri dari 33 Bab dengan masing-masing judul bab berisi macam hedline dari isi bab bacaannya itu dan si judul bab ini sangat amat cukup panjang dan puitis macam kata-kata mutiara gitu jadi cocok buat dijadiin PM #eh. Masing-masing bab antara satu dan lainnya saling berhubungan kadang bias induktif bias juga deduktif pembahasannya. Duh lupa kalo bahasa Indonesianya disebut plot bagaimana ini tapi kadang satu bab bersambung kadang loncat dengan bab lain tapi tetap jadi kesatuan yang utuh yang wajib dibaca satu kali duduk. Btw, aku menghabiskan waktu kurang lebih 8 jam buat baca nya diselingi makan, minum dan browsing juga balas BBM, WA, PATH dan .. ya makan lagi hehehe
Bara, adalah seorang lelaki muda, pendaki gunung, relawan Basarnas, sekaligus seorang penulis kisah-kisah petualangan di media massa. Latar belakang keluarganya yang berantakan membuat hidupnya liar, keras dan mandiri. Setelah neneknya meninggal dunia, ibunya pergi entah kemana dan ayahnya dipenjara, ia hijrah dari Indramayu ke Bandung. Meneruskan SMA, melanjutkan kuliah dan memulai hidup baru.
Novel Bara ~surat terakhir seorang pengelana~ ingin mengajak pembaca (muda) agar jangan melihat keadaan kita saat ini, tetapi lihatlah keadaaan kita nanti. Novel ini ingin menularkan sikap optimis, tidak terpaku pada tujuan, namun lebih kepada menyelami proses hidup sendiri. Sebuah kisah yang mencoba mengajak pembaca untuk tidakcengeng dalam mengarungi hidup, bagaimanapun masalah yang dihadapi manusia. Dan tak terlewati juga didalamnya ada kisah roman percintaan dengan membawa kita seolah ikut mendaki tebing-tebing terjal yang dingin bahwa alam selalu dan akan selalu melunturkan keakuan.
Sayangnya, saat membaca buku ini ada beberapa halaman yang mengalami double  cetak sehingga gregertnya jadi agak keapus dikit,tapi tetep seru kok. Cocok jika dibaca sama pembaca muda. Apalagi yang suka dengan Gunung-gunung dan suasana jelajahnya. Pada beberapa bacaan ada editan yang kurang sempurna jadi buat aku gregret juga pengen stabile and edit, tapi apadaya udah naik cetak hehehe
Semoga berhasil menjadi buku inspiratif lainnya lagi selamat membaca, selamat berkarya.

Tertanda,
Khara~
  










4 komentar:

  1. kak kalau mau beli bukunya apa gak ada di gramedia ya?

    BalasHapus
  2. Kalau mau beli dimana? Pingin baget kalau masih ada stock tolong hub (082221440620)

    BalasHapus

HARI BARU

 Selamat Siang! kembali bertemu lagi, maafkan vacum yang begitu lama karena satu dan lain hal juga status baru aku. Alhamdulillah resmi meni...