Dear jodohku yang entah dimana,
Aku selalu bilang ini adalah jodoh positif, ;p yang entah kebetulan atau apa yang akhirnya menemukan atmosfir baru dalam kerumunan positif di September ini.
Mungkin
engkau kaget yaaa dan bertanya-tanya kenapa harus aku yang mendampingi
dalam hidupmu. Mungkin aku tak seindah yang kau harapkan dan begitu pula
denganku. Jodohku lihatlah proposal nikah yang ku ajukan kepadamu.
Jodohku, tau tidak aku sudah bilang sama Alloh dan merayu-NYA tentang
isi hatiku, di dalam hening aku selalu mengadu untuk menunjukan siapa
dirimu. Jodohku„, aku menginginkan sosok yang seiman yaitu islam yang
nantinya menjadi imam di rumah tangga kita yaitu kamu. Karena itu syarat
mutlak yang tidak bisa di tolerir, karena itu permintaan mama dan bapak.
Aku tak ingin menjadi durhaka kepada beliau karena beliau adalah sosok
yang aku segani yang menjadikan aku sosok wanita seperti ini. Aku menginginkan sosok lelaki yang
agamanya melebihi diriku minimal setara. Aku bukan sosok fanatik yang
saklek yang harus dan menelan islam mentah-mentah, aku juga tak terlalu
menginginkan kamu sosok yang fanatik juga dan tau segala seluk beluk
islam untuk menjadi suamiku kelak. Bukankah agama islam itu indah, luas,
sangat menghargai perbedaan dan bahasa al-qur’an juga sangat halus dan
tinggi. Bukan begitukah Jodohku. Aku juga bukan sosok wanita yang
pintar, cerdas dan serba tau tentang agama. Maka dari itu aku
menginginkan hari-hariku bersamamu penuh rasa cinta dan kasih sayang
terhadap-NYA bukan hanya nafsu belaka memang nafsu itu ada pastinya,
manusiawikan? Tau enggak kenapa? Aku menginginkan hari-hari kita indah
dengan belajar, berproses bersama-sama dan menerapkannya dikit demi
sedikit yang penting istiqomah untuk menuju kepada-NYA. Bertukar
pirikan, berbagi bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar