Akhir-akhir ini dapat curhatan dari teman yang punya anak, baru melahirkan alias baru punya anak dan baru akan puny anak (masih hamil dan akan hamil) stresnya mereka sampai kesiapan mentalnya. Ternyata gak mudah, begitu kira-kira colongan dari mereka. Pengetahuan terkait kesiapan mental dan kesiapan lainnya dalam menyambut buah hati juga butuh effort yang kuat loh jangan salah. So Yuk banyakin ilmunya dan jangan lupa baca info dibawah untuk nambah ilmunya ya bunda mom ummi dan mimi ... ;P
Pengetahuan tentang psikologi anak ini sangat penting untuk dimiliki orang tua agar dapat memahami proses perkembangan secara baik dan dapat memberikan perlakuan yang tepat. Lantas, apa sajakah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologi anak? Berikut informasinya:
Pengetahuan tentang psikologi anak ini sangat penting untuk dimiliki orang tua agar dapat memahami proses perkembangan secara baik dan dapat memberikan perlakuan yang tepat. Lantas, apa sajakah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologi anak? Berikut informasinya:
- Pola Asuh
Pola pengasuhan keluarga adalah faktor penting yang dapat membentuk
dan mempengaruhi karakter dan psikologi anak. Misalnya saja, anak yang
dibesarkan oleh orang tua yang disiplin cenderung akan tumbuh menjadi
pribadi yang lebih teratur. Selain itu, kasih sayang juga termasuk hal
yang penting dalam membentuk kepribadian dan psikologi anak. Kasih
sayang orang tua dapat membentuk anak menjadi seseorang yang penyayang,
lembut, dan memiliki empati terhadap sesamanya.
- Trauma
Perkembangan psikologi anak dapat terhambat karena pengaruh sesuatu
hal yang menimpa dirinya, misalnya saja adanya trauma atas kekerasan
fisik di masa lalu. Meski terkesan sepele, kenangan buruk tentang
hal-hal yang tidak menyenangkan semacam ini akan menghambat perkembangan
psikologi si Kecil tersayang. Untuk itu, Ibu hendaknya berhati-hati
dalam memberi perlakuan kepada anak dan menghindari bentakan serta
kekerasan fisik yang dapat melukai tubuhnya.
- Interaksi dengan Lingkungan
Interaksi dengan lingkungan juga dapat menyumbangkan pengaruh yang
cukup besar terhadap perkembangan psikologi anak. Jika terbiasa berada
dalam lingkungan yang baik, maka si Kecil juga akan tumbuh menjadi
seseorang yang penuh dengan kebaikan, begitu pula sebaliknya. Untuk itu,
Ibu harus selalu mengawasi aktivitas si Kecil agar tak terpengaruh
dengan lingkungan buruk yang dapat mempengaruhi perkembangan
psikologinya serta membuatnya menjadi sosok pembangkang atau pemarah.
- Keterlibatan Orang Tua
Keterlibatan orang tua dalam kehidupan si Kecil adalah salah satu
yang hal yang dapat menentukan perkembangan psikologi anak. Keterlibatan
ini dapat ditunjukkan dengan melakukan aktivitas bersama, seperti
bermain, berolahraga, bernyanyi, atau menemani si Kecil belajar. Dengan
keterlibatan orang tua, si Kecil akan lebih mudah berkomunikasi dan
mengutarakan segala keinginannya sehingga ia tumbuh menjadi pribadi yang
terbuka, jujur, dan lebih percaya diri.
Membangun karakter dan psikologi anak
yang baik memang tidaklah mudah, namun dengan ketelatenan dan perhatian
lebih Ibu pasti bisa mewujudkan hal tersebut. Untuk itu, Ibu hendaknya
selalu menjadi pengawal terdepan bagi pertumbuhan dan perkembangan si
Kecil agar ia tumbuh menjadi pribadi yang baik. Selalu awasi dan
dampingi perkembangan si Kecil ya, Bu!
PENTlNGNYA PERKEMBANGAN PSIKOLOGI PADA ANAK-ANAK
Perkembangan psikologi yang positif penting dalam perkembangan
psikologi anak-anak. Perkembangan psikologi yang baik dapat diamati
dalam pemikiran mental yang sehat, pengukuhan egoisme, harga diri yang
tinggi, kepekaan terhadap kebebasan dalam mengadaptasikan diri dengan
lingkungannya.
Perkembangan psikologi yang kurang baik dapat diamati pada harga diri
yang rendah dan juga pada kemunculan pelbagai masalah tingkahlaklu dan
mental. Pentingnya perkembangan psikologi ini jelas karena mempunyai
pengaruh yang sangat besar bagi keberhasilan, hubungan sosial dan
kesejahteraan seseorang individu pada masa depannya.
Orangtua adalah pemberi kasih sayang yang mendasar. Orangtua
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan psikologi anaknya.
Orangtua yang mengabaikan dan juga yang memukul anaknya akan menghalangi
perkembangan psikologi yang sehat.
Orangtua pada waktu yang sama sekiranya diberi pengetahuan yang
mencukupi yang terdiri dari ketrampilan-ketrampilan dan dukungan, akan
dapat menjalankan tugas mereka dengan baik. Ini adalah karena
pengetahuan yang diperoleh dapat digunakan dengan optimal untuk lebih
memusatkan lagi perkembangan psikologi anaknya.
HAL-HAL YANG MENDUKUNG PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK-ANAK
Penerimaan Tanpa Syarat
Seorang anak harus diterima tanpa syarat oleh orang dewasa dalam
hidupnya. Anak tersebut juga harus memahami bahwa dia diterima tanpa
syarat apa-apa. Menurut Michael Rutter (1978), orangtua mungkin menerima
anaknya bukan perangainya. Penerimaan tanpa syarat harus ditunjukkan
sepenuhnya dalam tingkahlaku orangtua serta sikap terhadap anaknya.
Orangtua harus menjaga, mencurahkan kasih sayang dan senantiasa siap
untuk melayani anaknya terutama bila diperlukan. Dengan kata lain
orangtua mesti bertindak dengan cepat dan wajar dan sensitif dalam
melayani anaknya karena ia harus menerimanya tanpa syarat.
Stimulasi
Anak-anak yang telah melalui pelbagai program, memperlihatkan
peningkatan dalam jumlah nilai IQ dan juga dalam bidang-bidang lain yang
berkaitan. Kajian Brofenbrener (1980) terhadap pelbagai program
pengkajian intervensi, memperlihatkan bahwa hasil positif akan
berkelanjutan seandainya orangtua melibatkan diri dalam program- program
tersebut.
Stimulasi bisa diterapkan kepada anak-anak melalui pelbagai cara
yaitu melalui audio; visual; kinetik yang melibatkan pergerakan
anak-anak (pergerakan bahagian depan, tepi dan belakang badan), pelbagai
aktivitas (main ayunan, berada dalam ayunan berputar, melompat, dan
sebagainya) dan keterlibatan langsung yang termasuk sentuhan, merasai
dan membau.
MEMAHAMI PERKEMBANGAN ANAK-ANAK DAN SIFAT BAWAAN (PERANGAI)
Suatu pemahaman terhadap perkembangan anak-anak bisa menjangkau jauh
dalam membentuk seorang anak yang sehat dari segi psikologi. Orangtua
kadangkala mempunyai pengetahuan yang dangkal bagaimana anak-anak
sebenamya belajar dan berkembang. Kekurangan pemahaman terhadap pembawaan anak-anak ini mungkin akan
membawa kepada konflik antara orangtua dan anaknya dan juga permasalahan
yang akhirnya mempengaruhi hubungan mereka.
Hanya apabila orangtua memahami perangai anak-anak ini barulah
orangtua tidak akan menyalahtafsirkan suatu tingkahlaku anak-anak yang
bermasalah sebagai bertindak liar dan nakal. Ini mungkin akan
membangkitkan kemarahan orangtua lalu mereka akan menerapkan tindakan
disiplin keras yang sebenarnya tidak perlu. Sebaiknya memang suatu
strategi yang berbeda dan sesuai dapat diambil untuk menggalakkan
kerjasama dan mengelakkan konflik.
TAHAP KETERLIBATAN ORANGTUA
Jelas bahwa keterlibatan orangtua adalah penting. Tahap keterlibatan mereka bisa dibagi dalam tiga tahap:
*Keterlibatan langsung dan interaksi dengan anak.
*Menyediakan peluang-peluang bagi pengalaman berbeda.
*Bekerjasama dengan orang/pihak lain sebagai partner.
Pada setiap tahap, adalah penting bagi orangtua menerirna tanpa
syarat anaknya, mengadakan stimulasi dan memahami perkembangan dan
perangai anaknya.
Keterlibatan Orangtua Langsung Dan Interaksi Dengan Anak
Orangtua harus melibatkan diri secara langsung agar perkembangan
psikologi yang positif dapat dihasilkan. Mereka harus menyediakan
fisilitas dasar; peka akan penerimaan tanpa syarat dan menerapkan
stimulasi dan pada waktu yang sama mengevaluasi tahap perkembangan dan
perangai anak-anak.
Keterlibatan secara langsung ini tidak dapat kita amati pada
kebanyakan orangtua di Asia. Mereka biasanya menyembunyikan perasaan
mereka dan ini menyebabkan suatu jurang yang dalam dari segi hubungan
orangtua dan anak mereka. Kaum lelaki dianggap sebagai daya penggerak
keluarga dan beliau biasanya lebih memberi arahan daripada berinteraksi
dengan anaknya. Beliau lebih suka menegur daripada bersikap mesra,
dengan anaknya.
Anak-anak biasanya kurang diberi perhatian. Ayah, mereka jarang
menanyakan atau perhatian tentang pelajaran sekolah. Adalah dianggap
mencukupi, anaknya mendapatkan pendidikan, berhasil atau tidak adalah
menjadi soal kedua. Keterlibatan orangtua secara dangkal ini sepatutnya dihindarkan.
Mereka harus melibatkan diri secara langsung untuk membantu perkembangan
psikolog yang positif.
Orangtua harus menyentuh, menepuk bahu, memeluk anaknya selalu.
Mereka juga mesti memberitahu perasaan mereka terhadap anaknya dan juga
pada waktu yang sama mendengar dan berinteraksi dengan anaknya. Orangtua
juga mesti siap bila anak-anaknya memerlukan mereka. Tugas orangtua
penting dalam menyediakan keperluan dasar yaitu makanan, tetapi ini
tidaklah cukup. Komunikasi adalah amat penting antara orangtua dan anak
dan ini seharusnya berkelanjutan.
Anak-anak memerlukan garis panduan dalam bertingkahlaku melalui
peraturan yang mudah yang disediakan oleh orangtuanya. Konflik. tekanan
serta masalah tingkahlaku terjadi bila orangtua membuat target lebih
ataupun kurang terhadap kemampuan anaknya. Untuk mengatasi ini, Orangtua
harus memahami kemampuan seseorang anak berdasarkan umurnya. Bila
seseorang anak didenda, dia harus diberi pengertian oleh orangtuanya
bahwa yang ditolak adalah tingkahlaku dan bukan dirinya.
Berkurang atau menurunnya kasih sayang dari orangtua yang dapat
diamati anak-anak melalui tindak tanduk orangtua merupakan suatu
pengalaman yang dahsyat bagi anakanak dan seharusnya dihindarkan. Orangtua harus mengetahui akan pentingnya stimulasi dalam hubungan
langsung dan pengaruh/hasilnya terhadap interaksi yang diterapkan.
Stimulasi melibatkan pelbagai pancaindera yaitu penglihatan, bau,
pendengaran, sentuhan dan rasa. Masing-masing ada secara terpisah dan
juga dapat diamati dalam kombinasi yang berbeda.
Stimulasi dapat diterapkan sejak kelahiran, contohnya, dalam proses
perawatan pada bayi dan lain-lainnya. Ini juga dapat digabungkan dalam
rutinitas harian yaitu waktu mandi; makan; mencud pakaian dan melakukan
pekerjaan rumah. Orangtua harus berbicara dengan mereka dan ini akan
meningkatkan lagi pemikiran dan kemahiran menyelesaikan masalah.
Selanjutnya, ikatan yang lebih rapat dapat terjalin antara orangtua dan
anakanak.
Dalam memperkenalkan berbagai stimulasi, langkah yang harus diambil
adalah orangtua harus memastikan bahwa tugas yang diberikan pada anak
semestinya berdasarkan kemampuan anak tersebut pada jenjang umur yang
sesuai. Orangtua harus memperkenalkan stimulasi secara teliti. Bagi anak
yang tidak bermasalah langsung, stimulasi yang banyak tidak digalakkan.
Banyak usaha serta waktu yang harus diperuntukkan bagi anak-anak yang
lambat (slow-to warm- up). Sebaliknya, stimulasi harus dikurangi pula
sekiranya anak tersebut diserang histeria.
Orangtua harus peka kepada kehendak anaknya. Sekiranya anak itu tidak
gembira dengan kerja yang diberikan maka kerja tersebut harus
dihentikan. Sekiranya aktiviti yang dijalankan adalah membosankan, maka
seharusnya ditukar atau diusahakan menjadi lebih menarik.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh orangtua dalam menyediakan stimulasi untuk perkembangan anaknya.
§ Pertama, kelemahan yang ada di pihak orangtua yang tradisional.
Mereka bermain dengan anak mereka hanya ketika mereka bayi saja. Mereka
merasa kurang senang bermain dengan anak mereka dalam tahap anak-anak.
Orangtua harus meninggalkan tradisi ini dan mulai bermain dengan
anak-anak mereka yang bukan bayi lagi.
§ Kedua, ibu dianggap sebagai pemberi kasih sayang yang utama
walaupun didapati bahwa banyak ibu mulai bekerja saat ini. Keterlibatan
ayah dengan anak-anak mereka juga tidak begitu besar. Misalnya anak
lelaki menganggap ayahnya sebagai model dan sebaliknya bagi anak
perempuan. Selanjutnya hubungan anak tersebut dengan model sajalah yang
rapat. Ini harus dikurangi, interaksi antara kedua orangtua dengan
anak-anak lebih digalakkan.
§ Ketiga, efek dari kedua orangtua yang pergi kerja menyebabkan
mereka tidak punya waktu penjagaan yang berkualitas untuk dihabiskan
dengan anak-anak. Waktu luang yang begitu singkat dihabiskan untuk
mengutamakan keperluan keluarga. Waktu emas ini harus digunakan dengan
sebaik-baiknya untuk menyediakan peluang-peluang stimulasi dan bukannya
melemahkan kembali interaksi, misalnya pertengkaran suami isteri yang
saling menyalahkan satu sama lain dalam menjalankan tanggungjawab
sebagai ibu dan bapak.
Keterlibatan Orangtua Dalam Menyediakan Peluang-Peluang Untuk Pengalamanpengalaman
Baru.
Orangtua harus menyediakan peluang-peluang untuk
pengalaman-pengalaman yang baru dan lain sebagainya. Mereka harus
memperkenalkan pada anaknya alat-alat permainan yang pelbagai jenis dan
bentuk, mendorong anaknya bermain dengan anak-anak lain, membawa anaknya
ke tempat-tempat yang menarik, memperkenalkan mereka kepada alam
sekeliling, musik dan seni dan terhadap pelbagai pengalaman yang lain.
Pengalaman yang diperoleh dari teman sebaya penting karena itu akan
menyebabkan perkembangan yang lebih seimbang. Oleh karenanya harus
mendorong anaknya untuk berkawan. Dengan adanya teman sebaya, anak-anak
mempelajari kemahiran perjuangan sosial yaitu bagaimana mendapatkan apa
yang diperlukannya dengan melalui harus bertengkar, bilang “tolong”,
memberitahu gurunya ataupun melakukan pertukaran, bagaimana hendak
berinteraksi dengan yang lain dan mendapatkan kawan dengan melalui sikap
mengalah, bersikap ramah dan menjemput ke rumah teman, bagaimana
menambahkan kekuasaan dirinya dengan melalui menambahkan teman dan
mendukung anak-anak lain dan terakhir bagaimana hendak bekerjasama dalam
suatu kelompok dengan melalui kerjasama, menunggu giliran, mendengar
dan berbincang. Masalah konflik perseorangan yang terjadi memerlukan
kemahiran menyelesaikan masalah yang seterusnya membawa kepada kecakapan
sosial.
Jelas kepada kita akan pentingnya teman sebaya dan lebih lanjut,
orangtua harus menggalakkan anaknya untuk mempunyai teman karena ini
dapat menyediakan peluang-peluang untuk pengalaman yang baru. Orangtua
mesti memainkan peranan dalam penyediaan ini misalnya mewujudkan situasi
agar anaknya bersama-sama anak-anak lain sewaktu ada di taman
permainan, bertemu saudara yang dekat, tetangga serta temanteman agar
pengalaman dari teman sebaya bisa diperoleh.
Mereka harus bermain dalam suasana harmonis dengan berinteraksi
dengan sebaiknya dan dapat menerima suasana yang ‘multiracial’ (berbagai
suku bangsa) dan ‘multicultural’ (berbagai budaya). Waktu berhubungan
dengan teman sebaya, orangtua seharusnya menghindarkan campurtangan
mereka sebanyak mungkin. Bila timbul masalah barulah orangtua boleh
memberi dorongan, sokongan dan sedikit bantuan untuk mengatasi masalah
perhubungan ini.
Orangtua Bekerjasam Dengan Orang Lain (Care Agents)
Orangtua harus melibatkan diri dan bekerjasama dengan pihak-pihak
(orang) lain dalam penjagaan anak-anak. Kerjasama diperlukan di antara
dua pihak ini untuk memberikan suatu ikatan yang sehat. la harus
membentuk individu penyayang. Kedua pihak harus peka terhadap perubahan
luar biasa pada tingkahlaku anak-anak yang tidak diinginkan oleh pihak
penjaga. Sebagai partner kerjasama orangtua mesti memastikan pihak penjaga
(orang lain) ini mempunyai kakitangan/bawahan yang mahir dan dapat
mencurahkan kasih sayang.
Suatu program harus dibentuk dan harus seimbang dalam membentuk
perkembangan psikologi yang positif. Program ini harus disusun dengan
usaha kedua pihak yang terkait.
Orangtua harus peka dengan menghadirkan diri dalam diskusi berkenaan
isu perkembangan anak-anak. Mereka juga harus melaporkan tingkahlaku
anaknya di rumah kepada pihak lain atau agen penjagaan.
Hubungan yang kukuh antara rumah dan agen ini akan mengurangi
kemungkinan terjadinya konflik antara masalah dari rumah dengan pihak
lain yang terkait atau sekolah.
Hubungan ini akan mengukuhkan lagi proses pembelajaran dan memastikan
bahwa upaya ini berkelanjutan dan konsisten dalam hidup anak-anak.
Sekiranya orangtua tidak melibatkan diri, anak mereka akan hidup dalam
dua dunia yang, asing dan tidak berhubungan antara satu sama lain.
DUKUNGAN BAGI ORANGTUA
Beberapa faktor mempengaruhi orangtua dan hal ini hanya berpengaruh
terhadap hubungan dengan anak-anak mereka. Faktor-faktor tersebut adalah
faktor ekonmi, konflik rumahtangga, tekanan yang berhubungan dengan
pekerjaan, kekurangan pengetahuan tentang perkembangan khusus kanak-
kanak dan kemahiran dalam berperan sebagai orangtua. Kesemua faktor ini
dapat berinteraksi antara satu sama lain dan kadangkala menghalangi
orangtua untuk melaksanakan keterlibatan pada tahap yang berbeda.
Orangtua mungkin memerlukan dukungan untuk bertindak sebagai
orangtua, sebagai suami dan isteri dan sebagai individu. Orangtua tidak
akan begitu mengutamakan aspek-aspek halus keorangtuaan sekiranya mereka
mempunyai hal-hal untuk memenuhi keperluan dasar dan juga mungkin
mereka mengalami tekanan dalam menyelesaikan pekerjaan kantor dan
pekerjaan rumah. Orangtua memerlukan rangkaian sokongan secara informal
dari saudara dan teman-teman dan lingkungan sosial yang formal.
Suatu dukungan dalam pendidikan berperan sebagai orangtua yang
khusus perlu bagi mendidik orangtua. Melalui pendidikan ini, ia dapat
mengenal secara pasti bahwa orangtua umumnya mempunyai kekuatan dan
kepandaian tertentu dalam lingkup ‘berperan sebagai orangtua’ tetapi
mereka mungkin memerlukan pengetahuan tambahan dan juga
ketrampilan-ketrampilan baru untuk meningkatkan perawatan anak-anak.
Orangtua juga harus tegas dalam menjalankan tugas mereka, bekerjasama
terhadap kejadian yang dilalui dengan orangtua yang lain. Mereka juga
harus belajar dari orangtua yang lain.
KESIMPULAN
Orangtua suka ataupun tidak, mereka memainkan peranan yang penting
dalam pembentukan psikologi anak-anak secara langsung maupun secara
tidak langsung.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan anak-anak, ini
menyebabkan peranan orangtua tidak dapat digantikan oleh orang
sebarangan.
Orangtua dapat berperan dengan sukses seandainya mereka memahami
anaknya. Mereka harus menerima anak mereka tanpa syarat dan menyediakan
pelbagai stimulasi pada tahap awal masa kanak-kanak. Mereka sepatutnya
secara penuh menjalani peran tersebut dan harus juga mempunyai pemahaman
tentang tingkahlaku serta perangai anak.
Orangtua juga mesti melibatkan diri dalam perkembangan psikologi
anak-anak secara langsung dan secara tidak langsung pula menyediakan
peluang-peluang bagi pelbagai pengalaman terutama pengalaman bersama
teman sebaya. Paling akhir, orangtua harus bekerjasama dengan keluarga
lain atau dengan pihak-pihak (yayasan atau sejenisnya) penjagaan
anak-anak.
Sumber-sumber :
http://doktersehat.com/memahami-psikologi-anak-di-usia-dini/
https://www.ibudanbalita.com/artikel/apa-saja-yang-pengaruhi-perkembangan-psikologi-anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar