Ehm, hari ini diluar rencana sekali. Niatnya hanya
ingin ikut gathering di Bandung. Ternyata sekalian aja kita jalan-jalan dengan
tujuan curug yang tertunda bertahun-tahun lalu dan baru akan terealisasi di
awal 2017 ini hehe.
Yups, kami (aku,bibi,dan mamang tim Kolega Adventure)
memutuskan untuk jalan menembus rintangan gunung Halu dan Bandung Barat menyusuri
alias menapaki dan menjejaki (#Haduh bahasanya) Curug Malela dan curug Manglid
yang punya potensi wisata luar biasa bagi daerah #BandungBarat. Awalnya pengen
nyoba main diketinggian dengan acara terjun bebas di Cililin. Namun mungkin akan dijadwalkan bulan berikutnya
hehe.
Kami mulai jalan menuju kawasan Curug malela sekitar
pukul 9 pagi dari Cililin. Ini cukup siang karena dari mulai pukul 3 pagi
Bandung sudah mulai diguyur hujan deras, sampai mulai pesimis bahwa ini akan
gagal berangkat. Tapi Alhamdulillah jam 8 sudah agak reda, akhirnya kami
memutuskan untuk berangkat karena mengingat dan memprediksi cuaca akan cerah
disiang harinya. Kami berangkat kurang lebih ada 5 motor. 3 motor konfoi dan
sisanya ketemu di meetingpoint curug malela. Perjalanan ditempuh sekitar 2-3
jam perjalanan menggunakan motor. Cocok banget kalau bawa motor cross karena
medan sangat “menantang”, apalagi kami datang selepas hujan menyambut, jadi
makin “sesuatu” sekali. Tapi pemandangan yang disuguhkan alam kala itu luar
bias membuat lelah diperjalanan hilang … lang … lang… meski kaki dan sepatu
kami mulai lemas hehe.
Ada beberapa spot foto yang sudah disiapkan oleh
pengelola untuk mengabadikan keindahan alamnya. Cocok buat kamu yang mau
mengabadikan foto. Namun lagi-lagi beberapa aksi vandalism kami temukan selama
perjalanan, terlebih akses dari pos terakhir menuju lokasi curug belum terlihat
baik, meski lebih baik dari tahun-tahun awal si mamang masuk curug katanya.
Bagi kami yg pemula dan pertama kali datang sih sangat
eksotis dan ekstrim hehe tapi berpotensi sangat, hanya pengelolaannya yang
harus diperbaiki lagi agar memudahkan masyarakat atau pengunjung datang. Jika
infrastruktur di’edun’kan yakin pengunjung juga akan edun dan menjadi potensi
untuk menambah pemasukan daerah dari sisi pariwisata. Hanya saja harus
diimbangi dengan pelestariannya. Tapi kalo di enakin sih gak menantang hanya
diedunkan beberapa point saja.
Selama perjalanan kami bercerita tentang asal usul
curug ini dan masih berkaitan dengan legenda Tajimalela dan Prabu-prabu masa lalu di
sejarah priangan dan tanah pasundan juga siliwangi. Sampai di lokasi kami
menikmati dengan agak sedikit kecewa karena kondisi air keruh sangat kayak
bajigur, ya berhubung 2 hari berturut-turutkondisi lokasi dan sekitrnya diguyur
hujan besar terus. Spot foto gak terlalu mengecewakanlah, masih bias foto-foto
kece meski gagal main air ;p. setelah kurang lebih 1 sampai 2 jam di curug
malela kami memutuskan untuk melanjutkan menuju Goa dan curug manglid yang ada tepat
didepan curug malela dan akses disebelah jalur menuju curug malela. Aksesnya
lebih mudah, lebih landai dan singkat, air dan ketinggian curug lebih indah
namun debit lebih kecil. Agak terobatilah bias bermain air disini.
Penasaran lalu goa manglidnya dimana? Ternyata menurut
ibu-ibu warung, goanya berada diantara curug-curug manglid, kurang lebih ada
cekungan yang berbentuk goa dibalik air curug tersebut. Kami berfoto dan
berdiskusi juga berfoto season sebentar disini. Sekitar 1 jam di manglid dan
akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Diperjalanan pulang aku sedikit tepar
disbanding yang lain haha maklum sudah lama tak jalan, rutin olahraga ditambah
nih pipi nambah berat soo akan nambah beban hidup haha
Hari itu bahagia senang dan nagih lagi, jadi weekend
ini kemana lagi kita?
#ExploreMalela #ExploreManglid #ExploreBandungBarat
#WisataLokal #WisataCurug #JelajahBandung #PejalanCantik #CeritaKu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar